Mohon tunggu...
Rizkyka Putri Anggraeni
Rizkyka Putri Anggraeni Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Pancasila

Mahasiswa Universitas Pancasila - Fakultas Pariwisata

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Cerita Perjalanan Field Trip Pertama Angkatan 21, Desa Lembur Sawah

20 September 2022   00:00 Diperbarui: 20 September 2022   00:09 1310
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setelah berbicara tentang tradisi, untuk mencairkan suasana kami pun bernyanyi-nyanyi diiringi dengan Kecapi, lagunya pun bervariasi dari mulai pop, Rnb, hingga lagu wajib nasional. Hal ini membuktikan bahwa alat tradisional pun tidak ketinggalan zaman tinggal bagimana cara memainkan dan menyesuaikan dengan musik-musik zaman sekarang dan hasilnya pun sangat bagus dan unik.

Keesokan harinya kami pukul 07.00 diminta untuk berkumpul di Saung Eling untuk melanjutkan kegiatan selanjutnya, tetapi sebelum itu kami sudah sarapan di homestay masing-masing yang sudah disediakan oleh ibu pemilik homestay tersebut. Dan kebetulan saya satu homestay dengan Marsya & Rasunnah di Homestay milik ibu dari salah satu pemilik saung Eling, sembari makan kami pun berbincang-bincang mengegani awal mula berdirinya Saung ini, bagaimana satu keluarga ini bisa ikut andil dalam pengembangan pariwisata desa Lembur Sawah dan bagaimana proses mengajak warga-warga sekitar untuk ikut bergabung menyewakan rumahnya untuk dijadikan homestay semua kami bercerita pada pagi itu.

Selesai kami makan, kami pun langsung bergegas ke Saung Eling, di sana kami ada sedikit pemanasan ringan dan pembagian kelompok karena kami akan berkeliling dan dan berinteraksi langsung dengan warga sekitar.

f6a51699-90b7-47e9-b67d-028bcc950303-63289e554addee741a63bff2.jpg
f6a51699-90b7-47e9-b67d-028bcc950303-63289e554addee741a63bff2.jpg
Setelah selesai pembagian kelompok kami pun mulai berjalan satu persatu, selama perjalanan kami diajak dan diberikan pemahaman tentang bagaimana cara bertani, bertemu dan berkomunikasi dengan petani yang ada di sana bahkan kami bisa ikut bercocok tanam lansgung. Selama perjalanan kami pun saling belajar tentang bahasa sunda yang menurut kami itu sangat berbeda dengan apa yang biasa kami ucapkan sehari-hari seperti sirem (semut) dan masih banyak lagi. Setelah kami menyusuri perkebunan dan hutan-hutanan sampailah kami di sawah yang sedang di bajak dengan kerbau, dan kami pun ikut main lumpur dengan si kerbau.

Setelah kaki penuh dengan lumpur kami pun membersihkan diri sekaligus bermain air di sungai Ci gading. Airnya pun sangat sejuk dan jernih dan masih banyak batu batuan yang besar sehingga menjadi suatu tantang untuk kami lewatinya. Setelah semua kegiatan selesai kami pun kembali ke Homestay untuk istirahat dan mandi.

1a66097e-6bae-4cdb-83b8-b599f06bdcf5-63289e6e165bcf2f6d1cd0d3.jpg
1a66097e-6bae-4cdb-83b8-b599f06bdcf5-63289e6e165bcf2f6d1cd0d3.jpg
Tibalah kami di penghujung kegiatan rasanya sangat sedih sekali meninggalkan desa ini, karena memang semuanya masih asri dan seru untuk kami kunjungi, dari mulai suasana pedesaan, udara sejuknya, pemandangan hingga warga sekitar yang sangat welcome dengan kedatangan kami.

Mungkin itu saja pengalaman berkesan yang bisa saya sampaikan di Desa Lembur Sawah, semoga dari cerita saya di atas dapat memberikan hal yang positif Aamiin.

Terima kasih Saung Eling’

Terima kasih Desa Lembur Sawah

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun