Kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) adalah sebuah program dimana programmer membuat komputer seakan-akan memiliki kecerdasan layaknya manusia. Â Program yang dibuat membuat komputer mengetahui pola-pola hubungan data dan melabeli sesuatu. Untuk membuat sebuah komputer menjadi "cerdas", maka komputer harus dilatih untuk mengetahui pola-pola dan melabeli sesuatu dengan yang bernama "big data". Big data sendiri adalah sebuah data yang sangat bervariasi tipe dan ukurannya.
Kecerdasan buatan ini juga sudah banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai contoh, ketika kita membuka sebuah aplikasi belanja online. Di halaman awal, pasti kita disuguhi saran-saran barang yang bisa kita beli. Nah, dibalik itu ada peran dari kecerdasan buatan. Adapun implementasi dari kecerdasan buatan dalam kehidupan sehari-hari adalah sebagai berikut.
- E-commerce
Pasti kita semua sudah tau apa itu e-commerce kan? Bagi yang belum mengetahui, e-commerce adalah sebuah program dimana kita dapat melakukan transaksi jual beli dalam ruang maya, yang mana ruang itu adalah internet. Contoh dari e-commerce adalah Tokopedia, Shopee dll. AI banyak digunakan dalam e-commerce ini, seperti chatbot  dan juga personalized product recommendations.
Chatbot adalah sebuah bot  yang akan menampilkan pesan secara otomatis. Dengan chatbot juga kita dapat mengadukan keluhan kita kepada penjual ataupun pemiliki e-commerce. Sedangkan personalized product recommendation adalah sebuah rekomendasi yang diberikan oleh sebuah laman e-commerce kepada penggunanya. Kedua program ini menggunakan AI dengan input datanya yang berupa kebiasaan belanja pengguna dan apa yang ia cari dalam laman tersebut.
Personalized product recommendation juga mendapat data dari cookies yang kita miliki. Cookies itu sendiri adalah memori sementara hasil dari kita melakukan penjelajahan (browsing). Cookies itu diambil oleh pihak iklan untuk dijual kepada e-commerce. Maka tidak heran ketika kita mencari sesuatu di luar laman e-commerce, namun laman menampilkan barang atau jasa yang kita cari tadi.
- Media sosial
Media sosial juga memiliki sistem AI yang hampir sama seperti e-commerce, namun ia memiliki input data yang lebih beragam, seperti bagaimana pengguna berinteraksi dengan unggahan seseorang dan juga melabeli unggahan para pengguna.
- Virtual Assitant
Vitual assistant (VA) adalah sebuah aplikasi yang mampu menjadi asisten kita sehari-hari. Contoh dari VA ini adalah Google Assistant, Amazon Alexa dan juga Apple Siri. Ada beberapa AI yang ada dalam VA, salah satunya adalah natural language processing (NLP). NLP adalah sebuah program yang dibuat agar ia mengerti apa yang diucapkan pengguna dan mengubahnya menjadi tulisan di layar gawai. Dengan NLP pula sebuah VA dapat membalas sebuah pertanyaan yang dilontarkan oleh penggunanya. Dan membuat VA seolah-olah mampu berkomunikasi dengan pengguna.
Ada pula AI yang dipakai dalam VA ini, yaitu image recognition. Image recognition adalah sebuah program yang dibuat agar komputer dapat memahami sebuah gambar dan dapat mengkategorikan apa yang ia dapat dari suatu gambar. Aplikasi jadi mengetahui apa yang dimaksud oleh pengguna, apakah ia mencari sebuah barang ataupun hanya ingin mengambil tulisan yang ada di gambar tersebut.
- E-TLE
Electronic Traffic Law Enforcement adalah sebuah program komputer yang dibuat untuk melakukan penilangan yang didasarkan dari gambar yang diambil oleh kamera yang ada di jalan. Dalam sistem E-TLE ini ada program image recognition yang digunakan. Input data yang dipakai adalah video kamera yang akan diolah dan menghasilkan output berupa plat nomor dan jenis pelanggaran yang ia lakukan.
- Smart Home
Smart home adalah implementasi dari internet of things (IoT). Dalam sebuah rumah cerdas memiliki banyak perangkat dan sensor yang saling berkomunikasi melalui internet. Sebagai contohnya adalah kulkas, kompor , lampu dll. Dan contoh sensor yang digunakan adalah sensor suhu, sensor cahaya dan juga sensor kelembapan. Semua perangkat dan sensor ini dihubungkan dengan sebuah aplikasi yang mengggunakan internet ataupun intranet. Aplikasi yang menghubungkan mereka biasanya menggunakan virtual assistant. Maka, program AI yang ada dalam virual assistant seperti NLP dan juga image recognition digunakan.
Sebagai contoh, bisa kita lihat dalam Google Assistant dapat menambahkan perangkat ke dalamnya agar perangkat tersebut dapat dikendalikan melaluinya. Kita dapat mengontrol perangkat-perangkat tersebut melaluinya.
Kita juga dapat menggunakan CCTV sebagai keamanan dalam smart home menggunakan facial recognition. Facial recognition adalah program AI yang memproses muka dalam gambar ataupun video yang seanjutnya memberikan sebuah "tag" terhadapnya. Kita bisa memberi tag itu dengan sebuah nama. Apabila sistem facial recognition menangkap muka yang belum terdaftar, maka program dapat memberikan peringatan kepada pengguna.
Setelah kita mengetahui implementasi kecerdasan buatan dalan kehidupan sehari-hari, tidaklah salah bila kita menyebut ini semua adalah sistem cerdas. Namun, sebuah program tetaplah program yang dibuat oleh manusia dan tidak luput dari hal yang bernama error. Maka kita sebagai manusia janganlah terlalu tergantung terhadapnya. Karena sejatinya kecerdasan buatan tetaplah dibuat oleh manusia yang tentunya lebih pintar dibandingkan dengan komputer.
Referensi:
- Coutant. (2019). How Artificial Intelligence is transforming the E-commerce Industry. Diakses dari https://medium.com/@Countants/how-artificial-intelligence-is-transforming-the-e-commerce-industry-countants-scalable-custom-73ae06836d35.
Çalışkan, Kaan. (2022). TIPS FOR PERSONALIZED PRODUCT RECOMMENDATIONS IN ECOMMERCE. Diakses dari https://www.perzonalization.com/blog/personalized-product-recommendations-in-ecommerce/.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H