Bagi sebagian orang yang cinta buku, mengunjungi perpustakaan atau pun toko buku adalah salah satu kegiatan fardhu di hampir setiap bulannya. Tak pelak, banyak orang rela menyempatkan waktunya untuk berselancar dalam tatanan buku.
Saya pun yang tergolong kategori sangat telat dalam cinta baca, selalu menyisihkan waktu untuk berkunjung ke Gramedia. Sebagai informasi, saya baru mulai cinta buku pada saat memasuki semester kedua kuliah. Sejak saat itu, kalau ada waktu senggang saya mesti membeli buku di Gramedia. Sekaligus refreshing.
Di Tulungagung tidak ada toko buku sebesar dan selengkap Gramedia. Perlu waktu sekitar satu jam perjalanan jika ingin mengunjungi Gramedia Kediri. Kalau tiada seseorang yang saya ajak, saya pasti pergi sendiri. Malah bisa lebih puas menjelajah tumpukan buku. Saya seakan terseret arus magis Gramedia yang bikin nagih.
Sangat beralasan jika banyak orang menjadikan Gramedia sebagai tempat favorit menghabiskan waktu. Ditilik lebih dekat, penataan dan tampilan Gramedia terlihat sempurna. Berdasarkan pengalaman saya berkunjung ke Gramedia, ada hal penting yang ditawarkan agar pembeli nyaman dan betah berlama-lama di Gramedia.
Kondisi Toko
Jika ada seseorang yang baru pertama kali berkunjung ke Gramedia, pasti kesan yang timbul pertama kali setelah memasuki pintu masuk ialah, "Wooww ...." Mata seakan punya destinasi objek baru yang menyenangkan. Kita pasti akan disambut tumpukan buku yang tertapa rapi. Indah saja melihatnya.
Masuk lebih dalam, kita akan dibawa ke dalam book universe. Kiri dan kanan hanya buku yang terlihat. Sadar tidak sadar, hati akan merasa senang. Dan itu harus diakui. Belum lagi ruangan yang ber-AC dan musik yang sopan di telinga. Kalau anak TikTok sekarang mengekspresikannya dengan kata "Meniinggoyy ..." Siapa yang tak betah jika berada dalam kondisi seperti itu.
Satu lagi, kita tidak akan melihat debu di sini. Clean. Bahkan kita bisa klesotan di lantainya. Pokoknya mantul dah. Kita bisa menaruh ekspektasi tinggi perihal kebersihan di Gramedia. Secara keseluruhan, that's perfect.
Pegawai yang Ramah
Gramedia menitikberatkan pada kenyamanan pengunjung yang datang setiap harinya. Salah satu cara agar tercipta kesan apik bagi pengunjung ialah dengan menempatkan para pegawai yang ramah. Hal tersebut sangat krusial karena identitas sebuah perusahaan dilihat bagaimana pegawainya bekerja.
Saya pernah merasakan bagaimana ramah dan murah hatinya pegawai Gramedia. Waktu itu, lama sekali saya mondar-mandir dari rak buku satu ke rak buku yang lain. Mencari buku yang sudah masuk ke dalam list. Gestur saya memang kebingungan. Seorang pegawai Gramedia yang melihat, langsung menghampiri saya.
"Ada yang bisa dibantu, Kak," katanya sembari tersenyum.
"Nganu ... Saya sedang mencari buku ini." Saya memberi tahu judul dan sampul buku lewat smartphone.
"Tunggu sebentar ya, Kak."
Pegawai tersebut bergegas pergi. Saya menunggu sembari melihat buku-buku yang lain. Tak lama berselang si pegawai datang dan berkata, "Mari ikur saya, Kak."
Kemudian saya mengekor si pegawai hingga tiba di sebuah rak. Mbejindhul. Mata saya langsung menangkap buku yang saya cari. Di rak tersebut juga terdapat buku dengan golongan serupa. Akhirnya saya mengucapkan terima kasih kepada si pegawai yang ramah tersebut.
Buku yang Tertata Sempurna
Tidak ada sejarahnya Gramedia memiliki buku yang bercecer. Pasti ditata jenis buku maupun penulis. Keseragaman dalam penataan buku menjadi krusial karena pembeli bisa dengan mudah mencari buku yang didambakan.
Kita bisa melihat ribuan buku bergenre tertentu dalam satu rak. Mulai dari fiction, non fiction, biografi, sejarah, bahasa, komik, agama. Semua ada. Tinggal pilih. Bahkan jika kita beruntung, di salah sudut Gramedia terdapat sebuah space berdiskon cukup besar. Hingga 40%. Amazing.
Kalau sudah begitu kita tinggal melihat budget di dompet. Apakah dompetnya akan muram atau senang setelah singgah di Gramedia?
Baca Buku Gratis
Kenikmatan yang tidak dapat ditolak oleh para pecinta buku ialah membaca buku gratis. Sangat sulit dilewatkan jika mendapatkan momen tersebut. Begitu pun di Gramedia. Jangan mengira kita tidak bisa membaca buku sebelum membelinya. Tidak semua buku berlaku aturan tersebut.
Di gramedia, jika kita beruntung, kita akan mendapatkan buku yang sudah lepas dari plastik. Dan hal tersebut bisa dibaca gratis di tempat. Sembari menghabiskan waktu, sembari membaca buku di tempat yang super nyaman.
Terkadang buku yang sudah lepas plastik tersebut adalah buku-buku best seller. Incaran banyak orang. Jika kita punya kesempatan tersebut, sayang dilewatkan. Kita adalah manusia pilihan. Mau selama apa pun kita membaca, tak mungkin ada yang bakal menganggu. Coba aja deh. Pasti bikin nagih. Tapi ingat, jangan asal membuka buku yang masih tersegel cantik di dalam plastik. Tindakan terlarang.
Pada akhirnya, Gramedia selalu menjadi memorable place bagi saya. Gramedia juga masuk list tempat favorit dalam catatan pribadi saya. Walaupun jarak dari tempat tinggal saya lumayan jauh, tapi apalah arti jarak jika sudah terlanjur nyaman. Dan jika saya ingin mencuci mata dan jiwa, pasti saya akan lari ke tempat ini. Comfortable place and soul piece.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI