Mohon tunggu...
Rizky Hadi
Rizky Hadi Mohon Tunggu... Lainnya - Anak manusia yang biasa saja.

Selalu senang menulis cerita.

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Berpikir Out of the Box Ala Khalid bin Walid

3 Mei 2021   08:50 Diperbarui: 3 Mei 2021   09:00 2714
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Khalid bin Walid ialah salah satu panglima perang paling masyhur dan pemberani yang dimiliki umat Islam zaman nabi dahulu. Berkat otak cerdiknya, dia berhasil memimpin perang pasukan muslim dan membuahkan kemenangan.

Seperti yang diketahui, Khalid awalnya adalah musuh dari umat muslim. Sejak berada dlam barisan kaum kafir, dia sudah lihai dalam menerapkan strategi perang. Strategi-strategi yang dilakoninya, sudah acap kali ditakuti lawan. Hampir separuh hidupnya dilakoni melalui medan peperangan. Bahkan dalam satu kisah, dia pernah berujar kalau dia enggan meninggal karena sakit-sakitan. Seorang panglima akan terlihat gagah jika meninggal di tengah medan pertempuran, lanjutnya.

Pribadi Khalid bin Walid sepatutnya kita tiru. Salah satu kepribadian yang bisa kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari ialah berpikir out of the box. Suatu contoh dalam perang Uhud kala ia berhasil menyerang balik kaum muslimin. Ya, waktu itu dia masih dalam barisan kaum kafir.

Waktu kaum kafir telah terdesak mundur akibat diserang habis-habisan kaum muslimin, Khalid dengan kecerdikannya memanfaatkan kelengahan kaum muslimin. Seperti yang diketahui, kaum muslimin waktu itu tengan berebut harta ghanimah. Kesempatan itulah yang dilihat Khalid. Dia segera memutari bukit dan langsung menyerang pasukan kaum muslimin dari belakang secara tiba-tiba. Sementara kaum muslimin yang terkejut, tak bisa berbuat banyak lagi. Banyak dari pasukan kaum muslim yang gugur dalam perang Uhud tersebut.

Pasca memeluk Islam dan Khalid ditunjuk menjadi panglima perang, ia juga menerapkan strategi berpikir out of the box. Seperti yang dikutip dalam buku "Khalid bin Walid: Panglima Perang yang Tak Terkalahkan" karya Junaidi Ahmad. Di buku tersebut dijelaskan bahwa pada saat perang Mut'ah, pasukan kaum muslimin yang dipimpin oleh Zaid bin Haritsah, Ja'far bin Abi Thalib, dan Abdullah bin Rawahah telah syahid secara berturut-turut.

Dalam situasi yang sangat genting tersebut, ditunjuklah Khalid sebagai panglima baru. Wajah-wajah pesimis telah muncul dari pasukan kaum muslim. Di sinilah startegi Khalid mulai dijalankan. Dia menukar posisi pasukan. Mereka yang sebelumnya berada di sayap kanan, ditukar ke sayap kiri. Begitu pun yang berada di garda depan ditukar ke belakang. Beberapa pasukan lain ditugaskan berkuda di belakang dalam rombongan kecil, tetapi tetap sambung menyambung. Alhasil, strategi ini berhasil mengecoh lawan.  Mereka mengira bahwa pasukan muslimin mendapat tambahan pasukan baru.

Pasukan lawan merasa berhadapan dengan wajah-wajah baru. Mental merka jatuh. saat itulah, pasukan muslimin berhasil memukul balik tentara Heraklius.

Ya, berpikir di luar kebiasaan atau yang lebih dikenal dengan out of the box yang diajarkan Khalid bin Walid. Sebagai umat muslim, kita diajarkan untuk selalu berpikir kreatif dan strategis. Umat muslim tidak diajarkan menyerah pada keadaan yang berujung pada kegagalan. Tapi kita harus bisa merancang langkah maju dengan ide-ide cemerlang.

Berpikir out of the box adalah bagian dari cara-cara meningkatkan produktivitas diri. Dengan begitu kita berani dalam melakukan sesuatu yang berbeda dari kebiasaan orang lain. Jangan takut bila berbeda dari orang lain. Justru sesuatu yang berbeda itulah yang kelak akan menjadikan kita selangkah lebih maju dari orang lain.

Dengan kita berpikir di luar kebiasaan di bidang yang kita sukai, kita sangat mampu untuk mengimplementasikan sesuatu yang biasa menjadi luar biasa. Seperti kata Pandji Pragiwaksono dalam World Tour stand up komedinya, "Sedikit lebih beda lebih baik, daripada sedikit lebih baik."

Berpikir out of the box juga memberi ruang bagi kita untuk keluar dari zona nyaman. Seorang yang mempunyai pemikiran itu adalah seorang yang inovatif dan kreatif. Karena pada saat seorang nyaman dalam satu kotak, maka ia tak akan pernah bisa melihat peluang yang bagus di luar. Berbeda dengan seorang yang berpikir out of the box, mereka akan selalu memikirkan tentang peluang-peluang yang bisa dihasilkan dan menemukan terobosan baru.

Khalid bin Walid telah mengajarkan kita tentang berpikir out of the box. Terbukti, dengan pemikirannya tersebut, dia selalu berhasil menerapkan strategi yang jitu dan berhasil meraup kemenangan di setiap peperangan. Dia juga dijuluki satu-satunya panglima yang tak terkalahkan. Kahlid bin Walid, The Sword of Allah.

Salam hangat and happy fasting.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun