#CerpenLama #Unedited
Kenapa kau datang pada saat situasi seperti ini? Ayolah. Bertahanlah sedikit lagi, gumam Bintang dalam hatinya.
Bintang merasakan sakit pada lututnya. Cedera lama itu kambuh kembali. Merusak konsentrasi di saat-saat genting. Dia mencoba tak menggubris rasa sakit yang menjalar dengan tetap. memaksa untuk melanjutkan permainan.
***
Hari ini adalah hari yang menentukan untuk Bintang. Pasalnya dia berhasil mencapai babak final lomba tenis meja. Target juara pertama menjadi mutlak. Tak bisa ditawar lagi. Mimpinya untuk naik ke podium tertinggi sudah di depan mata.
Namun, sebuah kendala datang menghampiri Bintang. Motor hitam tua milik Agam, sahabatnya yang rencananya akan mengantar ke tempat pertandingan, tiba-tiba mogok di tengah jalan.
"Gimana? Bisa atau enggak?" tanya Bintang kepada Agam yang sibuk memperbaiki busi motor. Motor tua memang selalu bermasalah pada businya.
"Sedikit lagi. Tunggu sebentar," jawab Agam. Sementara Bintang terlihat tidak tenang dengan kondisinya saat ini. Dia beberapa kali mondar-mandir tak jelas sembari melihat jam yang melingkar di tangannya.
"Cepatlah, Gam. Jangan buang-buang waktu. 20 menit lagi aku harus sampai di tempat pertandingan. Kalau telat bisa didiskualifikasi." Raut muka Bintang semakin gelisah. Tak pernah sekali pun dia terlihat panik seperti sekarang.
"Sabar dulu. Sebentar lagi ini."
"Kalau begitu aku duluan. Aku akan cari angkutan umum."