Nak, beruntungnya kamu tumbuh
pada zaman serba mudah.
Tak perlu kasur yang tebal
untuk menyimpan kapital.
Makanan datang sendiri,
minuman mengikuti.
Dahulu, Ayah kalau mau makan harus menggali tanah,
berharap singkong segera merekah.
Itu pun kalau tidak digondol para penjamah.
Dalam dunia pekerjaan, sekarang musuhmu cuma satu, Nak.
Teknologi buatan saudaramu sendiri.
Namun, kamu usah cemas hati,
saudaramu tidak akan membuatnya lebih lihai.
Tapi entah mengapa, saudaramu lebih mempercayainya.
Lihatlah layar ini!
Kamu bisa melakukan apa pun hanya dengan mengetukkan jari.
Sekali sentuh, semua akan dalam genggaman.
Kemudikanlah ini sesuai jalur yang ditetapkan,
jangan malah menabrakkan.
Apa pun kemudahan yang kamu dapatkan sekarang,
kamu jangan sampai lupa asal-muasal.
Bangga pada bahasa kita,
junjung budaya kita,
rawat tanah air kita.
Kamu tersenyum ke arahku, mengangguk dan berkata, "Pasti, Ayah."
(2020)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H