Mohon tunggu...
Rizky Febrinna
Rizky Febrinna Mohon Tunggu... profesional -

my life is my mom :)

Selanjutnya

Tutup

Politik

"Perbedaan Rutan Koruptor & Pencuri Sapi"

27 Oktober 2013   22:57 Diperbarui: 24 Juni 2015   05:57 230
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Catatan ke 2, ya...... lumayanlah untuk mengganjal mata agar tetap terbuka dalam melatih diri. Saya sebenarnya bingung dan malu untuk mengetikkan sebuah cerita di media ini. Bingungnya karena terkadang tidak tahu mau menulis apa, karena sering muncul rasa kurang percaya & malu serta masih banyak kurangnya ejaan yang baik pada penulisan, bahkan kata-kata yang belum sempurna dan kadang bingung catatan saya ini mau di kategorikan politik, humor atau kayegori yang lainnya.

Mulai saja ke pokok cerita, saya heran dengan politik di Indonesia, kenapa masih banyak terdapat praktek-praktek yang kurang baik. Contohnya praktek pembunuhan, praktek korupsi, praktek sogok-menyogok bahkan praktek nepotisme di bidang pemerintahan pusat maupun pemerintah daerah. Contoh bapaknya jadi gubernur mungkin,anaknya menjadi  bupati, cucu-cucunya menjadi sekda, bapeda dan lain-lain. Padahal baru saja menjabat dengan latar belakang pendidikan yang pas-pasan. Ada lagi contoh nyata yang belum lama ini kita dengar tentang Gubernur BANTEN Nyai ATUT. Bukan hanya itu, yang cukup besar untuk ditontonkan, hal terkecil saja mulai dari Bupati, Camat bahkan Lurah masih saja banyak terdapat praktek-praktek yang tidak mencontohkan norma keadilan & kemanusiaan yang diagung-agungkan selama ini. Dan lebih mirisnya lagi, setiap pagi saya berangkat kerja (dengan jarak yang lumayan jauh) terlihatlah pemandangan indah rumah warga yang tertutupi oleh spanduk dan reklame para partai politik. Ada warna kuning, biru, hijau, merah dan sebagainya. Spanduk itu saling beradu kata-kata dab janji-janji yang mungkin belum pasti mereka tepati. Yang paling mengerikan lagi ada spanduk partai politik yang memakai seruan seperti ini " JANGAN SALAH PILIH NANTI MENYESAL DUNIA AKHIRAT." Mantap kan ?!

Itulah contoh-contoh yang banyak digeluti di Indonesia sekarang ini. Mereka banyak cerita namun belum bisa dipercaya. Jujur, terkadang saya bingung dengan berita-berita di Indonesia, sebentar-sebentar ada kasus korupsi, tak beberapa lama hilaaaaaaaang. Namun sebenarnya masih beruntung juga jadi koruptor di Indonesia, walaupun status sudah jadi tersangka asalkan ada biaya yang lumayan sudah pasti hukumannya berkurang dan mendapatkan rutan yang servisnya seperti hotel bintang lima. Jika anda tak percaya lihat saja kasus korupsi di Indonesia mana ada yang penjaranya kotor dan kumel. Bandingkanlah dengan kasus pencurian kambing atau sapi, mereka hampir tewas dipukuli warga dan penjaranya pun tidak beda jauh dengan kandang kuda. Sedangkan Tersangka kasus korupsi mana ada diperlakukan seperti itu. Padahal Beliaumengeruk uang rakyat dan negara.

Saran saya agar Indonesia seperti negara maju lainnya, tersangka kasus korupsi dihukum MATI saja. Karena dikhawatirkan apabila tidak seperti itu mungkin beberapa puluh tahun lagi negara kita akan seperti SOMALIA, yang semua rakyatnya bermata pencarian sebagai perompak akibat pemerintahannya yang dibanjiri para koruptor handal.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun