Membangun kemandirian ekonomi yang berlandaskan semangat bela negara membutuhkan pendekatan yang strategis dan holistic. Generasi milenial, dengan karakteristik mereka yang kreatif, adaptif, dan akrab dengan teknologi, dapat menjadi penggerak utama dalam menciptakan ekosistem ekonomi yang kuat dan berkelanjutan. Untuk itu, perlu adanya Upaya strategis yang dapat mengintegarsikan semangat bela negara dengan dengan aktivitas ekonomi, sehingga generasi milenial tidak hanya menjadi pelaku ekonomi yang kompetitif tetapi juga memiliki rasa tanggung jawab terhadap kedaulatan bangsa.
Salah satu langkah penting adalah meningkatkan kesadaran generasi milenial terhadap nilai-nilai bela negara dalam konteks ekonomi. Selama ini, bela negara sering kali hanya diasosiasikan dengan kewajiban militer, padahal nilai-nilainya dapat diterapkan di berbagai bidang, termasuk ekonomi. Edukasi mengenai kontribusi ekonomi sebagai bagian dari bela negara perlu diperkuat melalui berbagai program, seperti seminar, pelatihan, dan kampanye kreatif yang relevan dengan gaya hidup milenial. Misalnya, mengaitkan patriotisme dengan dukungan terhadap produk lokal atau menciptakan inovasi berbasis sumber daya dalam negeri.
Selain itu, pengembangan ekonomi kreatif dan digital merupakan strategi utama mewujudkan kemandirian ekonomi. Generasi milenial memiliki potensi besar dalam sektor ini karena mereka cenderung memiliki pemikiran out-of-the-box dan kemampuan untuk memanfaatkan teknologi. Dengan mengembangkan industri kreatif berbasis budaya lokal, seperti kuliner, seni, dan fashion, mereka dapat menciptakan produk yang tidak hanya bernilai ekonomi tetapi juga membawa identitas bangsa ke tingkat global. Di sisi lain, teknologi digital memungkinkan milenial untuk memungkinkan milenial untuk memperluas pasar melaalui platform online, baik lokal maupun internasional, sehingga produk lokasl dapat bersaing di era globalisasi.
Dukungan terhadap produk lokal juga merupakan elemen penting dalam strategi ini. Milenial perlu didorong untuk mencintai dan menggunakan produk dalam negeri sebagai bentuk dukungan terhadap perekonomian nasional. Hal ini dapat diwujudkan melalui kampanye-kampanye yang menarik, seperti gerakan "Bangga Buatan Indonesia." Dengan memanfaatkan kekuatan media sosial dan influencer, kampanye ini dapat menciptakan tren di kalangan milenial untuk lebih memilih produk lokal dibandingkan produk impor.
Kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan komunitas milenial juga menjadi kunci keberhasilan dalam membangun kemandirian ekonomi. Pemerintah dapat berperan dengan menyediakan kebijakan yang mendukung, seperti pemberian insentif bagi pelaku usaha lokal, kemudahan akses permodalan, dan pembinaan wirausaha muda. Di sisi lain, sektor swasta dapat berperan sebagai mitra strategis dengan mendukung program-program pemberdayaan ekonomi yang melibatkan generasi milenial. Komunitas milenial sendiri, melalui berbagai organisasi atau gerakan sosial, dapat berkontribusi dengan menciptakan ruang-ruang kolaborasi untuk inovasi dan pengembangan usaha.
Melalui langkah-langkah ini, generasi milenial dapat berperan aktif dalam membangun kemandirian ekonomi yang berlandaskan semangat bela negara. Integrasi antara patriotisme dan aktivitas ekonomi tidak hanya akan memperkuat perekonomian nasional tetapi juga menjaga kedaulatan bangsa di tengah tantangan global. Dengan strategi yang tepat, milenial dapat menjadi garda terdepan dalam menciptakan masa depan ekonomi Indonesia yang lebih mandiri dan berdaya saing.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H