Bepe juga termasuk aktif di APPI, sebuah wadah organisasi pemain. Bepe termasuk sosok yang vokal dan sering melakukan advokasi bagi pemain dengan klub jika bermasalah.
Ketiga, Bepe sosok yang visioner. Di usianya yang 39 tahun, Bepe menjadi salah satu pemain sepak bola yang tak lagi mengkhawatirkan kehidupan pascamemutuskan gantung sepatu.
Permasalahan mendasar dari pemain sepak bola ketika kondisi fisiknya sudah tidak sebugar dan seproduktif usia pemain, mereka kesulitan untuk menyambung hidup. Alhasil, banyak pemain yang di saat karier sepak bolanya meredup, kehidupannya juga ikut meredup.Â
Tetapi itu tidak dengan Bepe. Bepe pemain yang pandai menulis. Dia memiliki blog pribadi www.bambangpamungkas20.com. Jemarinya mahir dalam menuangkan ide, portal berita online salah satu karya besarnya, yang bahkan bisa meng-generate income hingga Rp3 miliar per tahun di luar gaji pemasukan sebagai pemain sepak bola.Â
Popularitasnya diarahkan untuk sesuatu yang ia telah persiapkan untuk masa depannya.
Itulah 3 (tiga) alasan mengapa Bepe pantas disebut legenda sepak bola. Terima kasih Bepe, terima kasih telah memberikan pembelajaran keteladanan dalam kiprah dan karir di dalam dan luar lapangan, termasuk kepada saya seorang karyawan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H