Mohon tunggu...
Rizky Febriana
Rizky Febriana Mohon Tunggu... Konsultan - Analyst

Senang Mengamati BUMN/BUMD dan Pemerintahan

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

3 Tempat yang Harus Anda Kunjungi di Pekalongan

18 November 2014   17:40 Diperbarui: 17 Juni 2015   17:30 2240
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pekan lalu, Saya berkesempatan mengunjungi tempat leluhur Saya di Pekalongan. Kebetulan Kakek emang dari Pekalongan, tapi Saya gak tahu Pekalongan sebelah mana. Maklum Saya gak pernah bertemu Kakek, karena ketika Saya lahir Kakek sudah meninggal lama. Kata Bapak sih, dari Desa Celuluk. Saya googling kok susah nemunya ya. Hehehe…

Saya dengan Pekalongan seperti ada ikatan batin. Makannya Saya bela-belain untuk hadir di nikahan teman disana. Saya gak pernah menyesal menginjakan kaki di Kota Batik. Selain bisa menghadiri undangan pernikahan, Saya juga berkesempatan untuk mencicipi kuliner Pekalongan.

[caption id="attachment_376250" align="aligncenter" width="420" caption="Sop Buntut Bu Leman Pekalongan"][/caption]

Kuliner pertama yang dicicipi adalah Sop Buntut Bu Leman di  JL. Doktor Wahidin, No. 91, nggak jauh dari stasiun kereta Pekalongan. Rasa Sop Buntutnya nggak bikin nyesel malah bikin ketagihan. Setidaknya bukan Saya aja yang bicara, lebih dari 15 orang kawan rombongan Saya yang lain mengatakan hal yang sama. Waktu itu Saya pesan yang bakar, rasanya Maknyuss..Kalo bisa tambah, Saya nambah. Haha…

[caption id="attachment_376251" align="aligncenter" width="420" caption="Sop Buntut Bu Leman Bakar"]

14162813561972158831
14162813561972158831
[/caption]

Sop Buntut Bu Leman sudah banyak direview di mesin pencarian internet. Tahukah Anda, Sebelum ke Pekalongan sudah ada tim yang melakukan desk survey hasil berselancar di internet tempat-tempat mana aja yang harus dikunjungi. Nah Sop Buntut Bu Leman menempati urutan pertama.

14162814811886205567
14162814811886205567


Kuliner kedua yang harus dikunjungi adalah Rumah Makan Kepiting Gemes Pak Mamo. Sambelnya bikin kangen masakan Ibu. Hehe… Sambelnya enak banget. Sambelnya aja enak apalagi kepitingnya. Semua yang makan kepiting bilang enak, kecuali Saya yang gak makan kepiting. Hehe… Walau Saya gak bisa menikmati kepiting karena khawatir alergi, ikan bakar yang menggantikannya juga enak rasanya. Saya dan kawan-kawan yang makan disini merasa puas dengan sajian makannya.

Rupanya tempat yang Kami datangi adalah cabang pertamanya yang ada di Jl. Raya Pantai Sari Pekalongan. Pusatnya sendiri ada di Petarukan Pemalang. Dan ternyata kepiting gemes Pak Mamo sudah sampai Bekasi. Padahal Bekasi jauh loh. Hehe…

[caption id="attachment_376254" align="aligncenter" width="576" caption="Kepiting Gemes Pak Mamo Sampai Bekasi"]

1416281556140739574
1416281556140739574
[/caption]

Selain kuliner, tentu gak lengkap kalo nggak wisata belanja, tentu belanja batik dong sebab Kota Batik di Pekalongan. Ada 2 pusat batik di Pekalongan, IBC (International Batik Center) dan Setono. Kalo Saya pilih beli-beli di Pasar Setono. Sebenernya Kami juga mengunjungi IBC, Saya pribadi gak pede tawar menawar batik di IBC. Hehe.. Mungkin karena atmosfirnya lebih modern dan terkesan nggak bisa ditawar. Hehe.. Meski sebenernya harga di Setono dan IBC gak jauh beda. Saya pernah cek harga produk dengan merk yang sama, bedanya Rp10 ribu. Hehe… Masih lebih murah di Setono.

1416281714492852971
1416281714492852971


Di Setono, harga batiknya bervariatif. Mulai dari yang murah sampai yang mahal ada. Satu hal yang harus dipastikan ketika membeli batik adalah tanya apakah batiknya luntur waktu pencucian pertama. Hehe.. Satu hal unik lain di Setono, ada mushola ditengah-tengah. Gak lazim aja, biasanya mushola malah dipinggir-pinggir. Mungkin ini simbol agar banyak orang gak lupa beribadah meski sibuk bertebaran dimuka bumi.

[caption id="attachment_376258" align="aligncenter" width="420" caption="Mushola Pasar Batik Setono "]

14162818301629838166
14162818301629838166
[/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun