PR Arif di Garuda Indonesia Airlines
Sampai dengan kuartal III 2014, GIA masih membukukan rugi bersih hingga USD219,5 juta atau setara dengan Rp2,63 triliun. Selain itu, tantangan lainnya adalah ASEAN Open Sky 2015 yang segera diberlakukan. GIA akan menghadapi level persaingan bisnis yang lebih ketat sehingga menuntut pengelolaan perusahaan yang lebih efisien.
Arif Wibowo sendiri seperti yang dilansir beberapa media nasional mengungkapkan akan menghadapi turbulensi GIA dengan tiga strategi yakni pertama revenue generated yakni mengoptimalkan aset-aset GIA yang ada untuk meraih keuntungan yang tinggi. Sebagai gambaran hingga Q3 2014 jumlah aset GIA mencapai USD3163 juta.
Kedua, Arif Wibowo akan melakukan restrukturisasi cost driver melalui efisiensi diberbagai lini. Ketiga, pengamanan keuangan perusahaan dalam waktu 6 hingga 1 tahun ke depan dengan refinancing dan pelunasan hutang dengan reprofilling utang yang akan jatuh tempo. Tentu langkah ini tak mudah namun juga bukan tak mungkin GIA kembali terbang tinggi dan terhindari dari turbulensi bisnis. Semoga []
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H