Mohon tunggu...
Rizky Febriana
Rizky Febriana Mohon Tunggu... Konsultan - Analyst

Senang Mengamati BUMN/BUMD dan Pemerintahan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Pena yang Berdusta

14 Januari 2015   04:04 Diperbarui: 17 Juni 2015   13:12 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ketika tulisan tak lagi bernyawa

Ditulis dari pena yang berdusta

Untuk sekedar cari sensasi belaka

Ketika kata tak lagi bermakna

Ditulis dari pena yang memaksa

Memaksa semua pembaca

Ketika diksi membohongi nurani

Kata dan tulisan tak bernyawa juga tak bermakna

Padahal, opini adalah opini

Bukan masalah benar atau salah

Tak pantas ia diarahkan untuk mencela

Mencela orang miskin menjadi sok kaya

Menjadi sok kaya padahal ia miskin

miskin makna, miskin hati

Jangan paksa semua iya sekata

Biarkan tulisan dan kata bernyawa, bermakna

Bukan memaksa, bukan mencela

Karena pena sesungguhnya enggan berdusta

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun