Mohon tunggu...
Muhammad Rizky Fauzan
Muhammad Rizky Fauzan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mas-mas biasa yang suka nulis dan nonton Manchester United.

Ingin menjadi jurnalis olahraga.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Jonny Evans, Legenda Terlupakan yang Raih Segalanya di Manchester United

1 Juni 2024   19:00 Diperbarui: 1 Juni 2024   19:09 234
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jonny Evans mengangkat trofi Piala FA pertamanya bersama Manchester United. (Foto: x.com/@manutd)

Bukan Van der Sar, Ferdinand, maupun Evra sebagai pemain dengan gelar paling lengkap di Man United, namun satu sosok terlupakan bernama Jonny Evans.

Prolog

Minggu (25/5/24) menjadi hari yang manis dan indah bagi Manchester United dan seluruh fansnya di seluruh dunia. Bagaimana tidak, Man United yang sama sekali tidak diunggulkan di final berhasil mengungguli si "tetangga berisik", Man City yang berniat mengawinkan piala FA dengan Premier League keempatnya secara beruntun musim ini.


Sekadar me-refresh ingatan kita, langkah dua klub ini menuju final di Wembley bak langit dan bumi. Perjalanan sang rival sekota, City cenderung mulus karena dihadapkan dengan lawan-lawan yang kualitasnya di bawah mereka, berbanding terbalik dengan United yang cukup terjal.

Perjalanan Menuju Final Hingga Juara

Perjuangan ini dimulai kala United bertemu sesama tim Premier League, Nottingham Forest. Melalui laga yang alot, gol tunggal Casemiro menjelang akhir pertandingan berhasil membawa United melaju ke babak selanjutnya dan menjamu klub rival, Liverpool. Lagi dan lagi, melalui laga yang sangat sengit hingga berlanjut dua babak extra time, secara dramatis United berhasil comeback 4-3 dan melaju ke semifinal lewat gol Amad Diallo di menit ke-120.

Di babak semifinal United hampir saja dipermalukan tim kasta kedua, Coventry City. Sempat unggul dominan dengan skor 3-0, namun berhasil disamakan menjadi 3-3. Laga berlanjut hingga adu penalti. Untungnya United berhasil menang dan melaju ke final dengan susah payah. Mereka pun sudah dinanti rival sekota, Man City. Pertemuan ini merupakan ulangan final piala FA musim sebelumnya, namun kala itu City yang berhasil merengkuh gelar dengan skor 2-1.

Jelas United memandang laga ini lebih dari apapun. Selain sebagai ajang balas dendam di final piala FA musim lalu, pertandingan ini juga menjadi laga perpisahan bagi beberapa pemain di akhir musim. Tak hanya itu, masa depan pelatih Erik ten Hag juga masih menjadi tanda tanya. Kemenangan menjadi harga mati bagi United.

Dalam laga ini kedua tim turun dengan line up terbaiknya. Seperti yang sudah diprediksi sebelumnya, City dengan penguasaan bolanya mendominasi permainan. Sedangkan United lebih banyak menunggu dan mengandalkan serangan balik. Namun tak disangka-sangka, strategi ini efektif. Dua gol United dari youngster mereka, Garnacho (30') dan Mainoo (39') mengunci keunggulan mereka di babak pertama. Di babak kedua, City bereaksi dengan keluar lebih menyerang. Namun dari banyaknya tendangan yang diarahkan ke gawang Onana, hanya satu yang berhasil melalui Doku (87'). Hingga laga usai, United mampu mempertahankan keunggulan.

Legenda yang Terlupakan

Hal ini terasa spesial, bukan hanya bagi fans United, namun bagi para pemain dan klub. Kemenangan atas rival sekota membuat United berhasil menambah gelar piala FA mereka menjadi 13. Jumlah ini hanya terpaut satu dari Arsenal sebagai pemilik gelar piala FA terbanyak. Selain itu, ini juga menjadi perpisahan yang manis bagi beberapa pemain seperti Raphael Varane, Christian Eriksen, dan Anthony Martial yang sudah mengonfirmasi kepergian mereka di akhir musim.

Namun ketika fans dan media terlalu fokus pada para pemain tersebut bahkan lebih menyoroti masa depan sang pelatih, ada satu nama yang luput dari sorotan yang bahkan tak terlintas di benak dan pikiran orang-orang. Tak lain dan tak bukan ialah Jonny Evans.

Tak disangka-sangka pemain berusia 36 tahun ini menjadi salah satu pemain United dengan gelar paling lengkap, menyamai legenda United seperti Wayne Rooney, Michael Carrick, maupun Cristiano Ronaldo. Capaian ini bahkan melewati beberapa legenda klub seperti Rio Ferdinand, Edwin Van der Sar, maupun Patrice Evra yang belum pernah merengkuh piala FA sepanjang karir mereka.

Kembalinya sang Legenda

Pada musim panas tahun lalu, publik dikejutkan dengan keputusan klub setan merah merekrut kembali Jonny Evans untuk musim 2023/2024. Hal ini menuai banyak reaksi, terutama fans yang pesimis karena menganggap sang bek sudah "habis" dan terlalu tua untuk skuat MU.


Tak hanya publik, bahkan Evans sendiri pun terkejut. Awalnya pemain berkebangsaan Irlandia Utara itu hanya numpang latihan bersama skuat dengan tujuan menjaga kebugaran pasca dilepas Leicester City. Evans pun sempat berpikir untuk pensiun jika tidak ada lagi klub yang berminat padanya. Namun tak disangka, penampilannya di sesi latihan justru memukau ten Hag sampai diajak tur pramusim. Kejutan berlanjut hingga ia dikontrak satu musim sebagai pemain pelapis.


Namun alih-alih sebagai pelapis, Evans justru menjelma menjadi salah satu pemain yang cukup sering diandalkan musim ini. Badai cidera yang menghantam MU sepanjang musim, terutama di sektor bek tengah menjadi berkah tersendiri bagi pemain 36 tahun tersebut. Evans bermain cukup apik dengan mengemas 30 penampilan sepanjang musim ini.

Perjalanan Karir

Evans merupakan pemain asli jebolan akademi MU. Pria kelahiran 3 Januari 1988 ini menjalani dua periode di klub berjuluk setan merah tersebut. Pada periode pertamanya dari tahun 2006-2015, termasuk masa peminjaman ke Sunderland dan Royal Antwerp. Selama periode itu, ia merengkuh 10 gelar termasuk tiga piala liga Inggris dan satu Champions League.

Setelah menghabiskan 9 tahun di MU, ia memutuskan hengkang ke West Brom hingga 2018. Empat tahun kemudian, ia menyudahi masa bakti di West Brom dan menjajal petualangan baru bersama Leicester City. Selepas kontraknya yang tak diperpanjang Leicester, ia memutuskan kembali ke "rumah" dengan bergabung Manchester United.


Total capaian Jonny Evans bersama Man United adalah 3 trofi EPL (08/09, 10/11, 12/13), 1 UCL (07/08), 1 Piala Dunia Antarklub (08/09), 2 Piala Carabao (08/09, 09/10), 1 Piala FA (23/24), dan 3 Community Shield (08/09, 10/11, 11/12). Setelah musim ini berakhir, Evans kepada media mengatakan masih belum menentukan masa depannya, apakah akan tetap bermain atau gantung sepatu.

Epilog

Pada akhirnya, ketika orang-orang diberi pertanyaan siapa saja legenda Man United, kebanyakan dari mereka hanya membicarakan nama-nama seperti Van der Sar, Giggs, Vidic, Beckham, Rooney, bahkan Ronaldo atau legenda "beken" MU lainnya. Namun mereka melupakan satu pemain yang bahkan pencapaiannya melebihi kebanyakan legenda klub lainnya. 

Pemain yang tak neko-neko, jarang disorot media, bahkan terlupakan oleh fans MU sendiri. Pemain itu ialah Jonny Evans. Apapun yang ia putuskan setelah ini, berikan rasa respek yang selayak-layaknya kepada legenda Manchester United ini. Terima kasih atas dedikasimu, Evans!!

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun