Mohon tunggu...
rizkyfathonialmaliki
rizkyfathonialmaliki Mohon Tunggu... Seniman - Mahasiswa

Seniman

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Buah dari kejujuran

19 Desember 2024   06:00 Diperbarui: 29 Desember 2024   12:56 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

    Kemudian mereka bertiga mengambil

Secuil batu yang agak lumayan besar untuk di lemparkan menuju buah mangga yang mereka inginkan.

     Mereka pun melempar batu kecil itu mengarah ke buah mangga yang ia tuju.

    "Wusshhhh...suara lemparan batu secara bersamaan".

    Tiba - tiba batu yang mereka lempar mengeluarkan gaya pantulan sehingga mengenai pintu kamar mandi yang berada di samping rumah kyai untuk para tamu.

   "Jduaarrrrrrrrr"suara bunyi batu yg mengenai pintu.sangking kerasnya...sampai2 Mbah yai mendengar suara lemparan batu itu.

    Mbah yai pun keluar dari rumah sambil bicara."hayyoooo siapa tadi yang lemapar2 ran batu malam2..

    Sangking takutnya Momon dan Basir lari terbirit birit karena takut di marahi oleh mbah yai.

   Akan tetapi si juki tetap berdiri di tempat.badanya bergetar sambil mengulurkan keringat seperti orang mandi.

    Mbah yai memanggilnya,"ayo kesini nak.samean tadi yang lempar2 ran batu sampai kena pintu t?......".iyha Mbah yai,jawab si juki.

   Juki mengira bahwa panggilan dari Mbah yai menunjukan ia akan di kenakan sanksi yang berat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun