Mohon tunggu...
Rizky Dwi Cahyo
Rizky Dwi Cahyo Mohon Tunggu... Editor - Pelajar
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Berakit Rakit kita ke Hulu berenang renang kita ketepian, bersakit sakit dahulu baru sukses kemudian

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Drama dan Unsur Pembangunannya

14 Mei 2020   11:08 Diperbarui: 14 Mei 2020   11:13 5577
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Interpretasi
Penulis naskah drama selalu memanfaatkan kehidupan masyarakat sebagai sumber gagasan dalam menulis naskah drama. Naskah yang
ditulisnya dapat dipertanggungjawabkan, terutama secara nalar. Artinya ketika naskah drama tersebut dipentaskan akan terasa wajar,
logis, tidak janggal dan tidak aneh. Bahkan harus diupayakan menyerupai kehidupan yang sebenarnya dalam masyarakat.

2 Unsur Ekstrinsik
Unsur ekstrinsik drama merupakan unsur-unsur pembentuk drama dari luar. Komponen-komponen yang termasuk sebagai unsur ekstrinsik drama antara lain adalah :
1. Latar belakang pengarang
2. Nilai agama dan kepercayaan
3. Kondisi politik negara
4. Psikologis pengarang
5. Situasi sosial budaya


Hal-hal di atas termasuk dalam unsur ekstrinsik drama. Hal-hal tersebut menjadi faktor luar yang mempengaruhi dibuatnya suatu drama. Misalnya latar belakang pengarang, tentu berbeda-beda, sehingga menghasilkan karya drama yang berbeda-beda pula antar satu pengarang dengan pengarang lain. Nilai-nilai lain seperti nilai agama, politik, sosial dan budaya juga turut mempengaruhi drama. Hal ini melandasi jalan cerita hingga perwatakan yang dibuat oleh pengarang. Kondisi psikologis pengarang juga turut menjadi unsur ekstrinsik drama yang cukup penting.

DAFTAR PUSTAKA
Wiyanto, Asul. 2007. Terampil Bermain Drama. Jakarta: PT. Grasindo.

Nurgiyantoro, Burhan. 1995. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gadjah
Mada University Press.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun