"Sastra dalam bahasa Indonesia berarti bahasa (kata-kata, gaya bahasa) yang dipakai di kitab-kitab (bukan bahasa sehari-hari)"
Hakikat sastra
Hakikat merupakan segala sesuatu yang berada pd sesuatu yang dasar dari sebuah konstruksi pemikiran. Dalam  pola berfikir manusia, pemahaman makna dari suatu objek di lihat dari istilah asal usul istilah,fungsi dan kebergunaanya dalam konteks kehidupan sehari hari.
Sastra dalam bahasa Indonesia berarti bahasa (kata-kata, gaya bahasa) yang dipakai di kitab-kitab (bukan bahasa sehari-hari), karya tulis yang jika dibandingkan dengan tulisan lain memiliki berbagai ciri keunggulan, seperti keaslian, keartristikan, keindahan dalam isi dan ungkapannya, drama, epic, dan lirik.
Baca juga : Revolusi Sastra Indonesia
Bahasa adalah bahan baku kesusastraan, tetapi perlu disadari bahwa bahasa bukan benda mati dan linguistic dari kelompok pemakai bahasa tertentu. Untuk melihat penggunaan bahasa yang khas sastra, kita harus membedakan bahasa sastra, bahasa sehari-hari dan bahasa ilmiah.Â
Sastra juga mendukung pikiran, sedangkan bahasa emosional tidak dimiliki oleh sastra. Bagaimanapun, bahasa ilmiah bersifat arbitrary (dipilih secara kebetulan, tanpa aturan tertentu), jadi dapat digantikan oleh tanda lain yang sama artinya.Â
Tanda juga bersifat maya, tidak menarik perhatian pada dirinya sendiri, tapi menunjuk langsung pada yang diacunya.
Baca juga : Hubungan Antara Filsafat dan Seni Sastra
Fungsi Sastra
Dalam kehidupan masyarakat, sastra punya beberapa fungsi yaitu :
Fungsi Rekreatif
Sastra dapat memberi hiburan menyenangkan bagi penikmat atau pembaca.
Fungsi Didaktif
Sastra mampu mengarah atau mendidik pembaca karena nilai kebenaran kebaikan yang terkandung didalamnya.
Fungsi Estetis
Sastra mampu memberikan keindahan bagi penikmat dan pembacanya sebab sifat keindahannya.
Baca juga : Manfaat Membaca Buku, Salah Satunya sebagai Pondasi Ilmu Sastra
Fungsi Moralitas
Sastra mampu memberikan pengetahuan pada pembaca dan peminatnya, sehingga tau moral yang baik dan buruk, oleh karena itu sastra yang baik selalu mengandung moral yang tinggi.
Fungsi Relegius
Sastra juga menghasilkan karya yang mengandung ajaran agama yang bisa diteladani penikmat atau pembaca sastra.