Engkau pandai berbicara
Apalagi berbicara soal Negara
Layaknya berdiri diatas menara,
Menara khusus orang yang adikara
Apa gunanya jika rakyat tidak sejahtera?
Yang ada hanya bisa mengundang lara
Engkau pandai soal optimis
Optimis dari Negara yang demokratis
Jika hanya karena kalian bagian dari aristokratis
Demokrasi bisa dibeli. setelah jadi, lalu apatis?
Apa gunanya rakyat jadi kritis
Rakyat dan tembok coklatmu berujung anarkis
engkau pandai, tapi pelupa
lupa daratan, dari masalah Negara yang menerpa
tidak ubahnya seperti tumbuhan yang monokarpa
ingat! Rakyat juga mahir melihat orang yang pura-pura lupa
untukmu, orang yang terpilih dari hasil demokratis
jika kondisi masih sama, rakyat wajar untuk skeptis
Berpikir realistis, membawa kemustahilan bisa optimis
Wahai yang bersenjatakan akal dan tahta
“nirguna” jika semuanya hanya membuat terpana
Ketika mimpimu untuk negeri ini tidak menjadi nyata
Rakyat akan datang bersenjatakan suara dan pena.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H