Mohon tunggu...
Rizky Dhani
Rizky Dhani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa/Konsultan Pendidikan

Open Jasa Pengerjaan Tugas, les privat, joki game Mobile Legends || Bisa hubungi via WA atau Call : 0813-3650-7871

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Optimalkan Kinerja dan Bantu Olah Limbah Batik Tulis Kamsatun

23 November 2022   00:20 Diperbarui: 23 November 2022   05:37 561
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Workshop dan Pendampingan IKM Kampoeng Batik Jetis di Sidoarjo/dokpri

Kompasiana.com – Dua Universitas di Surabaya telah berkolaborasi melaksanakan Program Pengabdian Kepada Masyarakat (PPM) di tahun 2022 yang didanai oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi. Kegiatan ini dilakukan oleh tim PKM yang terdiri atas Dr. Ida Kusnawati Tjahjani., ST., MT., IPM sebagai Ketua Tim beranggotakan Dr. Prakrisno Satrio., S.Psi., M.Si berasal dari Universitas 45 Surabaya, serta Dr. Ir. Evi Yuliawati, S.T., M.T dari ITATS Surabaya.

Serah Terima Alat kepada Mitra, Penggunaan Inovasi Meja Ergonomis, dan Alat Pengolah Limbah Portabel (Tjahjani, 2022)/dokpri
Serah Terima Alat kepada Mitra, Penggunaan Inovasi Meja Ergonomis, dan Alat Pengolah Limbah Portabel (Tjahjani, 2022)/dokpri

Pada kegiatan PKM ini, tim dosen berhasil mengidentifikasi berbagai masalah yang sering dihadapi perajin dengan fokus pada dua bidang, yakni bidang produksi dan manajemen dengan solusi yang ditawarkan berupa penerapan prinsip ergonomi pada peralatan membatik dan mendesain pengolah limbah portabel, selain mengadakan workshop dan pendampingan dengan berbagai materi.

“Kegiatan ini wujud tanggung jawab kami sebagai pemenang hibah”, kata Ida Kusnawati, Dosen Fakultas Teknik Universitas 45 Surabaya pada Workshop dan Pendampingan IKM Kampoeng Batik Jetis yang digelar di Bulin Family Resto, Jl. Diponegoro No. 18, RW. 05, Sidokumpul, Kecamatan Sidoarjo pada Minggu siang, 20 November 2022.

Acara yang dihadiri ± 8 orang perajin mengaku senang bisa ikut program ini. Mereka mendapat materi pendampingan dari 8 orang mahasiswa dari Universitas 45 Surabaya dan ITATS Surabaya dan 24 orang dosen dari beberapa Universitas yaitu Universitas 45 Surabaya, ITATS Surabaya, STIESIA, dan UNESA., tentang cara meningkatkan produksi dan menguatkan manajemen saat menjalankan usaha.

Ketua pelaksana Ida Kusnawati Tjahjani mengatakan bahwa selama ini, Perajin Batik Kamsatun Sidoarjo menggunakan meja tamu untuk mengeblat pola, sehingga hanya bertahan sekitar 15 menit saja sambil menahan rasa pegal dan sakit pada bahu, pinggang dan kaki. Sedangkan untuk mengolah limbah, masih secara natural menggunakan indikator eceng gondok dan ikan tanpa ada penyaring.

Oleh karena itu, Bapak Zainal Afandi sebagai mitra PKM dan salah satu dari perajin batik tulis di Kampoeng Batik Jetis Sidoarjo menerima bantuan beberapa alat berupa 1 unit inovasi meja pengeblat pola lengkap dengan kursinya, 1 unit kursi mencanting serta 1 unit alat pengolah limbah portabel dan beberapa materi pendampingan terkait dengan manajemen administrasi, pemanfaatan media sosial untuk promosi, serta perencanaan dan pengendalian produksi.

“Saya sangat bersyukur mendapat bantuan meja pengeblat pola yang telah saya idamkan dan nantikan sejak tahun 2018, saat saya mengikuti workshop di derah Taman Pinang yang diselenggarakan Tim PKM Universitas 45 Surabaya. Saya menyampaikan keinginan ini pada Bu Ida dengan persyaratan harus bersedia menjadi mitra dan Alhamdulillah, setelah menunggu sekitar ± 10 bulan, akhirnya keinginan memiliki meja pengeblat pola dapat terpenuhi bahkan ditambah alat pengolah limbah portabel” kata Zainal Afandi, pengelola Batik Kamsatun, mitra utama pada kegiatan ini.

Ia mengungkapkan, sejauh ini melalui media sosial yang dimiliki yaitu https://www.instagram.com/batik_kamsatun/  usahanya telah dikenal luas di Surabaya, Sidoarjo, dan Madura bahkan seiring berkembangnya teknologi infomasi, batik ini bisa dibeli seluruh masyarakat Indonesia hingga dibawa ke luar negeri (Singapura).

Dengan menggunakan bantuan dan pendampingan yang telah diberikan tersebut, diharapkan proses produksi UMKM Batik Kamsatun Sidoarjo dapat lebih berjalan efektif dan efisien sesuai dengan tujuan dari kegiatan PKM ini, yaitu meningkatkan kesejahteraan, kemandirian, dan peningkatan daya saing produk,” katanya.

Dalam pelaksanaan kegiatan pendampingan, tim PKM selalu berkoordinasi setiap minggu dengan UMKM Batik dan melakukan evaluasi terhadap hambatan yang muncul dalam pelaksanaan kegiatan, yang direalisasikan dengan metode pendekatan program kerja sama berkelanjutan sampai berakhirnya semua program agar tercipta suasana kekeluargaan, menyenangkan, dan pemahaman bahwa permasalahan yang dialami mitra merupakan tanggung jawab bersama.

Setelah kegiatan PKM ini, diharapkan semua pihak mendapat manfaat, antara lain peningkatan hasil produksi dan produktivitas dengan diterapkannya penggunaan meja pengeblat pola, kursi pembatik, kursi mencanting yang ergonomis dan dapat diminimalisirnya limbah cair penyebab pencemaran lingkungan, serta terwujudnya manajemen usaha yang efektif, efisien dan kompetitif sehingga tercapai kemandirian mitra dan kesejahteraan bagi masyarakat sekitar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun