Mohon tunggu...
RD Nurcahyo
RD Nurcahyo Mohon Tunggu... Freelancer - Content Writer

Hallo, saya RD Nurcahyo, content writer entry level yang masih terus belajar dan bergerak menuju kesempurnaan yang tak berujung

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Artikel Utama

Merasakan Sensasi Perjalanan Menggunakan Bus Antar Kota Jurusan Ponorogo-Surabaya

10 November 2022   12:24 Diperbarui: 13 November 2022   11:58 1936
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bus PO Jaya (sumber : laksanabus via otomotif.kompas.com)

Dan baru kali ini di tahun 2022 , setelah dirasa pandemi covid 19 semakin mereda saya baru menumpang bus ekonomi lagi. Jika menumpang bus ekonomi waktu yang saya tempuh untuk perjalanan berkisar 5 hingga 6 jam, sedangkan jika menumpang bus patas hanya memakan waktu 2 jam saja. 

Memang jika dibandingkan dengan bus ekonomi, bus patas lebih cepat sampai. Namun ada banyak hal yang saya rindukan ketika saya menumpang bus ekonomi. 

Ada banyak hal yang hanya dapat jumpai jika kita menumpang bus ekonomi yang tidak dapat kita temui di bus patas ataupun di moda transportasi lain.

Bus ekonomi berbeda dengan bus patas. Bus ekonomi tidak melintasi jalan tol sehingga dapat menaik-turunkan penumpang di sembarang tempat sepanjang rute yang dilalui oleh bus.

Sedangkan, bus patas pada umumnya tidak menaik-turunkan penumpang di sembarang tempat dikarenakan bus patas pada umumnya hanya akan melintasi jalan tol saja dan berhenti akan berhenti di tempat pemberhentian terakhir saja.

Ketika bus ekonomi berhenti untuk menaikan penumpang biasanya tidak hanya penumpang saja yang akan naik, tetapi pengamen dan pedagang asongan juga ikut naik untuk mengais rezeki. Hal itu lah yang menurut saya menjadi ciri khas bus ekonomi dan ciri khas tersebut yang membuat saya rindu menumpang bus ekonomi.

Pengamen jalanan yang sering membawakan lagu-lagu hits terkini dengan cara mereka sendiri, dengan alat musik seadanya dan suara yang serak dan keras seperti kehidupan jalanan yang mereka alami.

Mereka berharap dengan lagu yang mereka nyanyikan dapat membuat para penumpang merasa terhibur dan mau memberikan mereka secuil uang yang kita punya untuk mereka gunakan untuk mencukupi kebutuhan sehari hari.

Jika ada pengamen yang masuk ke dalam bus yang sedang saya tumpangi, sebisa mungkin saya akan memberi mereka uang receh Rp 1.000. Namun jika saya sedang tidak memiliki uang receh, saya akan menolak dengan tutur kata dan gesture yang sopan.

Pengamen yang sedang bernyanyi dengan memainkan gitar (dokumentasi pribadi)
Pengamen yang sedang bernyanyi dengan memainkan gitar (dokumentasi pribadi)

Pedagang asongan yang naik turun dan silih berganti dengan aneka barang yang mereka jual. Dari banyaknya pilihan camilan yang dijual di dalam bus, yang menjadi favorit saya adalah tahu goreng dan snack kacang-kacangan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun