Mohon tunggu...
Rizky Chandra Ariesta
Rizky Chandra Ariesta Mohon Tunggu... Administrasi - mahasiswa

calm, thinking, and doing

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kerinduan

15 Juni 2017   20:22 Diperbarui: 15 Juni 2017   20:31 203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Dahulu ada seorang pemuda dari sebuah desa yang jauh dari tempatnya merantau, kala sore pemuda itu menatap langit dan berucap,"amak jika aku dirumah pasti aku dengar suara amak mengaji", ungkapnya dengan nada lesu. sudah beberapa tahun pemuda tersebut tidak bertemu  amaknya. pemuda tersebut bekerja pada seorang saudagar yang begitu kaya. suatau hari pemuda tersebut meminta ijin kepada saudagar tersebut untuk pulang menjenguk keadaan amaknya di kampung, Namun saudagar tersebut tidak mengijinkannya karena pemuda tersebut merupakan ujuang tombak penjualannya kala itu. karena dengan kepiawaiannya pemuda tersebut sanggup menjual barang begitu cepat hingga lekas habis. karena hal tersebut saudagarpun tidak mengijinkannya. (to be continued)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun