"Cemburu itu hanya untuk orang yang sedang tidak percaya diri, Milea"
"Jadi?"
"Ya, dan sekarang aku sedang tidak percaya diri"Â
Judul Buku: Dilan, Dia Adalah Dilanku Tahun 1990
Penulis: Pidi Baiq
Penerbit: Pastel Books
Tahun Terbit: 2014
Rate: 7,5/10
Dilan, novel ini merupakan novel dengan genre romance ala anak SMA pada masanya. Sebenarnya, aku kurang suka baca novel dengan genre romance yang terlalu mengarah ke pacaran. Untuk genre romance sendiri, aku lebih suka kalau alur ceritanya lebih ke memendam perasaan atau mencintai dalam diam *eeaa hehe. Tapi, setelah baca novel dilan ini, aku jadi mikir dua kali untuk nolak baca novel romance karena gaya cerita yang ditulis oleh Pidi Baiq bener bener beda! Sayangnya, aku baru baca novel ini di penghujung tahun 2018 dan merasa bahwa aku sangat telat karena baru tau. Bahkan disaat film dilan lagi heboh hebohnya mewarnai perfilman indonesia, malah acuh dan gak berusaha buat cari serta baca novelnya. :')
Note: Sebelum baca lebih lanjut, perlu diketahui bahwasanya post kali ini khusus membahas Dilan 1990 jika ditinjau dari buku novel, bukan dari filmnya ya.Â
ALUR CERITA DAN KONFLIK
Cerita diawali dari Milea, seorang gadis cantik yang bersekolah di salah satu SMA negeri di kota penuh kenangan, Bandung. Sebelumnya, Milea merupakan siswi pindahan dari Jakarta lalu pindah ke Bandung untuk mengikuti ayahnya yang memiliki profesi sebagai anggota TNI AD. Milea memiliki seorang adik bernama Airin. Di Bandung, Milea menempati rumah yang dulu adalah rumah neneknya. Rumah tersebut sangat asri dengan halaman depan rumah beserta pohon jambu yang tumbuh disana.
Untuk menuju ke sekolah, Milea naik angkot dan berhenti di pertigaan lalu kemudian melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki. Suatu ketika, ada seorang laki laki mengenakan jaket sedang membawa motor dan menegur Milea. Laki laki itu adalah Dilan, seseorang yang membuat Milea kebingungan akan ramalan ramalannya. Tapi, justru itu yang membuat Milea suka dan rindu akan kehadiran Dilan. Walaupun Milea mengetahui bahwa Dilan adalah siswa nakal di sekolah, anggota geng klub motor di Bandung dan berprofesi sebagai panglima tempur serta tukang buat onar yang sudah terkenal, semua itu tidak membuat Milea menghindar dari Dilan.
Dilan selalu membuat kejutan kejutan manis untuk milea. Satu diantaranya, ketika Milea berulang tahun. Dilan memberi kado berupa TTS kepada Milea, lengkap dengan kutipan gombalnya. Bukan hanya itu, pada saat Milea sakit setelah pulang dari kompetisi cerdas cermat di Jakarta, Dilan mengirimkan tukang pijit langganan ibunya ke rumah Milea. Yaa, unik sekali memang jika berbicara tentang Dilan. Ohya, Milea sebenarnya udah punya pacar di Jakarta. Namanya Beni. Beni ini orangnya keras, suka main kasar, dan tidak seasyik Dilan. Bahkan, yang membuat Milea sakit setelah pulang dari kompetisi cerdas cermat adalah karena Beni yang datang tiba tiba lalu melihat Milea bersama Nandan yang membuat Beni salah paham dan mengira bahwa Nandan adalah pacarnya. Pada saat itu, Beni mencoba memukuli Nandan tapi dicegat Milea. Bahkan, Beni mengucapkan kata kata kotor pada Milea dan menyebut Milea dengan sebutan yang tidak layak. Dasar Beni tidak tau diri!
Alur cerita yang ditulis di novel sebenarnya adalah alur mundur. Ya, cerita yang ada di novel ini sebenarnya merupakan buah pikir dari kerinduan yang dirasakan Milea pada tahun 1997. Pada saat itu, Milea telah memiliki suami dan satu orang anak laki laki yang lucu.
Penokohan
Pidi Baiq menggambarkan beberapa karakter pada novel dilan 1990 ini diantaranya ada Dilan, Milea, Disa, Nandan, Wati, Susi, Anhar, Piyan, Kang Adi, Ibu milea, Bunda Dilan, dan Bi Eem. masing masing toko memiliki karakter masing masing, kecuali Milea. menurutku, Milea pada novel ini tidak jelas apa yang menjadi main character-nya, apa tujuan dan apa inti dari karakter Milea. Menurutku, Milea terlihat hanya seperti seorang gadis yang tidak memiliki tujuan pada novel ini. Yah, aku berharap ada penguatan karakter pada dua novel series dilan yang lainnya.
KESIMPULAN
Overall, aku kasih nilai 7,5 dari 10. Novelnya bagus karena gaya ceritanya beda dari yang lain. Gombalan gombalan Dilan akan membuat kamu jadi kesengsem dan senyum senyum sendiri ketika membacanya. Di novel ini belum ada konflik yang buat kamu nangis, gak tau deh kalo nanti sore! hehe. Novel ini recommended untuk usia 17 tahun ke atas dan kurang cocok dibaca anak usia SD ataupun SMP karena sudah ada adegan cinta cintaan yang belum bisa dibaca oleh mereka menurutku.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H