NAMA Â : Muhammad Rizky Aulia Furyani
NIM Â Â Â : 2410416210022
KELAS : C
DOSEN PENGAMPU : Dr. Rosalina Kumalawati, S.Si., M.Si.
MATA KULIAH :Â Penginderaan jauh
PROGRAM STUDI GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIKÂ
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT 2024
Menganalisis citra satelit di Kabupaten Bondowoso berperan penting dalam pemantauan penggunaan lahan, kondisi lingkungan, dan mitigasi bencana. Citra satelit diperoleh dari sumber seperti Google Earth atau Landsat, lalu diproses untuk koreksi geometrik dan radiometrik. Di wilayah berbukit seperti Bondowoso, analisis ini membantu memetakan penggunaan lahan (hutan, pertanian, permukiman) dan kondisi vegetasi menggunakan indeks seperti NDVI.
Pemantauan perubahan lingkungan dari waktu ke waktu mengungkap perubahan lahan, deforestasi, atau aliran sungai. Selain itu, citra satelit digunakan untuk mendeteksi daerah rawan longsor dan memantau sumber daya air. Integrasi dengan teknologi GIS memungkinkan pengambilan keputusan berbasis data terkait pembangunan dan pelestarian lingkungan. Hasilnya membantu perencanaan pembangunan yang berkelanjutan dan mitigasi risiko bencana di Bondowoso.
Berikut 3 citra di kabupaten Bondowoso sebagai berikut:
- Citra 1 ( landsat 2 )
Landsat 2, diluncurkan pada 1975, adalah satelit observasi bumi yang menggunakan instrumen Multi-Spectral Scanner (MSS) untuk memantau permukaan bumi dalam empat saluran spektral (hijau, merah, dan inframerah). Satelit ini berperan penting dalam mengamati perubahan penggunaan lahan, vegetasi, dan kondisi lingkungan dengan cakupan global setiap 18 hari. Kelebihannya meliputi pemantauan multispektral dan data jangka panjang yang masih relevan untuk penelitian retrospektif.
Namun, Landsat 2 memiliki keterbatasan. Resolusi spasial 79 meter yang rendah menurut standar saat ini membatasi detail yang dapat dilihat, serta keterbatasan spektral dan interval pengambilan gambar yang hanya setiap 18 hari membuatnya kurang efektif untuk memantau perubahan yang cepat. Selain itu, instrumen RBV kurang efektif dibandingkan MSS, dan teknologinya sudah jauh tertinggal dibandingkan satelit modern.
Meskipun demikian, kontribusi Landsat 2 sangat penting dalam pengembangan teknologi penginderaan jauh dan memberikan data dasar yang berharga bagi penelitian lingkungan di masa depan.
-
tabel 1 ( Landsat 2 ) dokpri
- CITRA 2 ( Sentinel 2 )
Sentinel-2 adalah satelit observasi bumi yang dikembangkan oleh European Space Agency (ESA) sebagai bagian dari program Copernicus. Satelit ini bertujuan untuk memantau lingkungan, perubahan lahan, dan sumber daya alam dengan resolusi tinggi. Sentinel-2 terdiri dari dua satelit kembar, Sentinel-2A dan Sentinel-2B, yang bekerja sama untuk memberikan cakupan global setiap 5 hari.Â
Satelit ini menggunakan sensor optik yang dapat menangkap citra multispektral dalam 13 saluran spektral, termasuk cahaya tampak dan inframerah. Data ini sangat berguna untuk memantau berbagai aspek lingkungan dan perubahan di permukaan bumi.
Salah satu keunggulan utama Sentinel-2 adalah kemampuannya memberikan resolusi tinggi, dengan detail hingga 10 meter di spektrum tertentu. Ini memungkinkan analisis yang lebih akurat mengenai tutupan lahan, vegetasi, dan perubahan lahan.Â
Di Kabupaten Bondowoso, citra ini sangat berguna untuk memetakan perkebunan kopi, sawah, hutan, dan kawasan lainnya, serta memantau perubahan yang terjadi dari waktu ke waktu. Selain itu, cakupan spektral luas dari Sentinel-2 memudahkan analisis kesehatan vegetasi dan kualitas air, yang relevan bagi pertanian dan konservasi lingkungan di Bondowoso.
Frekuensi pengambilan citra yang cepat, yaitu setiap 5 hari, memungkinkan pemantauan dinamis terhadap kondisi lingkungan, termasuk potensi bencana alam seperti banjir atau tanah longsor yang dapat terjadi di Bondowoso.Â
Hal ini sangat penting dalam pengambilan keputusan cepat, terutama terkait mitigasi bencana dan pengelolaan sumber daya alam. Keuntungan lain dari Sentinel-2 adalah akses data yang gratis dan terbuka, sehingga pemerintah daerah, akademisi, atau masyarakat umum di Bondowoso bisa menggunakannya tanpa biaya besar.
Namun, Sentinel-2 juga memiliki beberapa kekurangan. Satelit ini menggunakan sensor optik yang sangat bergantung pada kondisi cuaca, sehingga dalam kondisi berawan, kualitas citra bisa menurun. Mengingat Bondowoso sering mengalami cuaca mendung atau berawan, hal ini bisa menjadi kendala dalam pengumpulan data yang jelas pada waktu-waktu tertentu.Â
Selain itu, Sentinel-2 tidak dilengkapi dengan radar seperti Sentinel-1, sehingga kurang efektif dalam memantau topografi yang tertutup awan atau kabut, yang sering terjadi di daerah pegunungan Bondowoso. Meskipun interval pengambilan gambar setiap 5 hari sudah cukup cepat, untuk kejadian yang sangat cepat seperti banjir bandang atau tanah longsor, pemantauan real-time mungkin masih sulit dilakukan dengan Sentinel-2.
Secara keseluruhan, Sentinel-2 adalah alat yang sangat berharga untuk pengamatan lingkungan di Bondowoso, terutama untuk pemantauan vegetasi, lahan, dan bencana alam. Meskipun ada keterbatasan dalam hal kondisi cuaca dan kemampuan radar, satelit ini tetap menjadi sumber informasi penting yang membantu dalam pengelolaan sumber daya alam dan pengambilan keputusan yang lebih baik di daerah tersebut
- CITRA 3 ( GOOGLE EARTH )
Google Earth adalah aplikasi pemetaan dan penginderaan jauh yang memungkinkan pengguna untuk menjelajahi dan memvisualisasikan berbagai informasi geospasial di seluruh dunia. Aplikasi ini menggunakan citra satelit, peta, dan data geografis lainnya untuk memberikan pandangan yang komprehensif tentang permukaan bumi.Â
Google Earth menawarkan tampilan 3D yang interaktif dan fitur yang memungkinkan pengguna untuk melihat detail geografis secara mendalam, menjadikannya alat yang bermanfaat bagi peneliti, pelajar, dan masyarakat umum.
Salah satu keunggulan utama Google Earth adalah kemampuannya untuk memberikan tampilan visual yang jelas dan detail dari berbagai lokasi di seluruh dunia, termasuk Kabupaten Bondowoso.Â
Pengguna dapat dengan mudah memperbesar dan menjelajahi area tertentu, memungkinkan pemantauan penggunaan lahan, infrastruktur, dan kondisi lingkungan. Dalam konteks Bondowoso, Google Earth memungkinkan pemetaan perkebunan kopi, sawah, dan kawasan hutan secara lebih mudah, serta visualisasi perubahan yang terjadi dari waktu ke waktu.
Fitur-fitur seperti Street View dan data sejarah memungkinkan pengguna untuk melihat kondisi suatu lokasi pada waktu yang berbeda, memberikan perspektif yang lebih luas mengenai perkembangan lingkungan. Di Bondowoso, fitur ini dapat membantu masyarakat dan pemerintah daerah dalam merencanakan pembangunan berkelanjutan serta mengidentifikasi perubahan lingkungan yang perlu diperhatikan.
Google Earth juga memiliki kemampuan untuk menampilkan data tambahan melalui lapisan (layers) yang dapat diaktifkan, seperti data penggunaan lahan, informasi demografis, dan potensi bencana. Hal ini sangat berguna untuk analisis yang lebih mendalam, sehingga masyarakat dan pemangku kepentingan di Bondowoso dapat mengakses informasi penting untuk pengelolaan sumber daya alam dan mitigasi risiko.
Namun, Google Earth juga memiliki beberapa kekurangan. Meskipun aplikasi ini menyediakan banyak informasi visual, ketergantungan pada citra satelit yang diambil pada waktu tertentu dapat menyebabkan data yang tersedia tidak selalu terkini. Di Kabupaten Bondowoso, perubahan yang cepat dalam penggunaan lahan, seperti konversi lahan pertanian atau pengembangan infrastruktur, mungkin tidak selalu terpantau secara real-time.
Selain itu, meskipun Google Earth menyediakan tampilan yang sangat detail, resolusi citra satelit dapat bervariasi tergantung pada lokasi. Beberapa area mungkin memiliki detail yang cukup tinggi, sementara yang lain mungkin tidak. Di daerah terpencil atau kurang terjangkau, citra yang tersedia bisa jadi kurang jelas. Keterbatasan lain adalah bahwa Google Earth tidak menyediakan data atau analisis terperinci seperti yang mungkin diperoleh dari aplikasi penginderaan jauh khusus.
Secara keseluruhan, Google Earth adalah alat yang berguna untuk pemantauan lingkungan dan pengelolaan sumber daya di Kabupaten Bondowoso. Dengan kemampuannya untuk memberikan visualisasi yang menarik dan akses mudah terhadap berbagai informasi geospasial, Google Earth membantu masyarakat dan pemerintah daerah dalam merencanakan pengembangan berkelanjutan dan memahami perubahan yang terjadi di lingkungan mereka.Â
Meskipun ada keterbatasan dalam hal pembaruan data dan resolusi citra, Google Earth tetap menjadi sumber informasi yang berharga bagi pengambil keputusan dan peneliti di wilayah ini
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI