Pelatihan di sini diisi oleh pengurus EcoPrint Karanganom dengan tujuan untuk mengajarkan masyarakat untuk membuat produk EcoPrint dan memberikan kampanye tentang pelestarian lingkungan.
“Eco Print adalah sebuah bentuk karya seni menggunakan bahan alami yang ramah lingkungan, bisa saja menurut kita jelek namun menurut orang lain bagus”, Ujar Ibu Dwi.
Dengan maksud melestarikan lingkungan, kegiatan EcoPrint sudah mencakup tujuan tersebut dengan mengolah sampah daun menjadi sebuah karya yang bisa digunakan selama sehari-hari bahkan dijual.
Cara pembuatan EcoPrint yang tidak terlalu sulit dan memakan banyak biaya membuat kita bisa mempraktekkan sendiri di rumah. Jadi mari kita manfaatkan daun yang berserakan untuk dibuat menjadi produk EcoPrint, selain meminimalisir sampah kita juga bisa melatih kreatifitas. Sesuai perkataan Ibu Dwi “Bagi orang daun adalah sampah, namun bagi EcoPrint daun adalah harta”.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H