Indonesia, Wastra merujuk pada kain yang dibuat dengan cara apapun, termasuk merajut, dan tidak harus dikembangkan secara traditional. Sehingga wastra berbeda dari tekstil, tekstil mengacu pada tenunan dari mesin.
Wastra istilah yang berasal dari bahasa Sansekerta, bisa diartikan sebagai kain. Mengutip Kamus ModeSeperti yang kita ketahui wastra nusantara sudah diakui oleh dunia. Wastra juga salah satu dari sekian banyak budaya dari Indonesia yang kaya akan sarat makna. Akulturasi dari ragam pendatang diadaptasi, digabungkan oleh budaya lokal, entah itu dari organisasi, religi, maupun kelas sosial. Sehingga menjadi keragaman wastra yang memiliki ciri khas masing -- masing, termasuk simbol, warna, ukuran dan filosofi makna dalam kehidupan.
Layaknya kebudayaan lainnya, wastra nusantara juga memiliki makna yang berbeda satu sama lain. Diantaranya makna bagi kehidupan :
1. Tenun Gringsing Bali
Tenun yang berada di Bali memiliki keunikan tersendiri, dimana disebut sebagai satu-satunya wastra dalam pembuatannya menggunakan teknik ikat ganda. Nama Gringsing berasal dari kata "Gring" berarti sakit dan "Sing" berarti tidak, sehingga jika digabungkan bermakna " tidak sakit ". Makna itulah masyarakat Bali meyakini bahwa kain tenun Gringsing memilki kekuatan magis yang dapat menghindarkan atau menjauhkan dari segala penyakit yang menyerang.
2. Ulos
Ulos merupakan wastra yang berasal dari Sumatera Utara. Dalam pembuatannya kain ini menggunakan teknik tenun. Ulos sendiri memiliki arti selimut yang menghangatkan sekitar badan. Terdapat berbagai jenis Ulos meliputi ragih hotang, ragih hidup, dan sibolang biasanya dipakai sebagai selendang. Selain itu ada Ulos godang biasa diberikan kepada anak, diharapkan bisa mendatangkan kebahagiaan, dan berkat bagi keluarga.
3. Tenun Ikat Flores
Tenun ini menjadi salah satu yang paling tinggi nilai ekonominya, dikarenakan oleh rumitnya pembuatan satu lembar kainnya. Diketahui, dalam pembuatannya harus melewati 20 tahapan dan prosenya yang cukup Panjang. Uniknya kain ini dibuat dibeberapa daerah wilayah flores, serta setiap daerah memiliki perbedaan motif, warna, dan  corak. Dengan begitu mempresentasikan banyaknya perbedaan suku, agama, adat, dan kehidupan di Flores. Ragam motif inilah tenun ikat flores mempunyai makna yang tersirat, salah satunya motif belah ketupat yang diartikan sebagai persatuan anatara masyarakat dan pemerintah.
Beragamnya wastra nusantara yang sarat akan makna kehidupan, kini kita tahu dan lebih bijak lagi menghargai keberagaman budaya di Indonesia. Selain itu, kita menjadi lebih tahu bahwa wastra nusantara menjadi aset dan kekuatan Indonesia dikancah dunia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H