Mohon tunggu...
Rizky Ananda
Rizky Ananda Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Rizky seseorang yang punya kekurangan,keterbatasan,dan kelebihan yang sudah sesuai takarannya dari yang maha kuasa.Baru belajar menulis,untuknya menulis bukan hanya sekedar berceloteh,tapi dengan tujuan agar orang lain tahu apa yang tidak mereka tahu,dan mengerti apa yang selama ini tidak mereka ingin mengerti.

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Dan Ketika

5 Mei 2011   03:51 Diperbarui: 26 Juni 2015   06:04 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tidak bohong jika kadang aku merasa hidup hanya akan seperti tembakau yang berasap,di hisap atau tidak sekalipun dia akan tetap habis

Hidup adalah waktu,dengan atau tanpa berlari sekalipun ia akan terus berjalan

Pekerjaan,cinta,karya, akan tiba masanya bertemu muaranya,baik atau tidak baik,indah atau tidak indah,berharga atau tidak berharga sekalipun ujungnya . . .ia tetap bernama 'di muara'

Tapi terkadang hidup terlalu adil

Bagaimana  harus berani,seperti bayi yang belajar berjalan,jika ia berani jatuh dia pasti akan bisa,bahkan lebih cepat..

Bagaimana harus bertahan,seperti..jika kamu tidak makan hari ini,esok,atau lusa kamu akan mati,pasti..

Tetapi betapa sedihnya jika untuk berani adalah bagaimana menunjukan bahwa ia yang unggul, bahwa ia yang terkuat,bahkan berani untuk mendorong yang lain hingga tersungkur

Juga betapa menyedihkannya ketika harus bertahan sama dengan isyarat bahwa ia yang nomor satu,ia yang layak,bahkan saling menjatuhkan

Namun betapa indahnya jika untuk berani adalah belajar dan benar,pertama adalah bagaimana belajar untuk menerima kekalahan dan kemudian bagaimana melakukan yang benar agar tidak kembali salah

Dan betapa indahnya bila untuk bertahan adalah sabar dan percaya,tidak akan terjatuh atau menjatuhkan yang terpenting,karna saat kita terjatuh yakini dan sabar bahwa ini hanya kesakitan kecil untuk mendapatkan kekuatan yang besar

Inti dari tujuan bukanlah hasil akhir,tapi bagaimana perjalanan entuk mencapai hasil akhir . . .

Ini hidup,dan seperti ketika kamu berjalan untuk menghampiri seseorang lalu ada yang mengganggumu atau meneriaki kata-kata sampah dari kejauhan telingamu,maka berlalulah,ingat . . . hanya abaikan ! ! ! jangan membalik badan atau bahkan kau kembali berjalan menghampiri yang mengganggumu,karna itu hanya membuang waktu menjadi lebih lambat untuk ke tujuan semula dan akan memunculkan satu kemungkinan,yaitu hilangnya tujuan awalmu entah lebih cepat orang menghampirinya atau mungkin terlalu lama ia menunggu dan lelah . . .


Maaf pak tua atau yang lebih dari sebaya,jika aku terlalu berani bicara tentang hidup sedangkan aku hanya pemuda

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun