Pada season kali ini penulis memaparkan sejarah dan juga sebagian isi buku yang ingin di bedah, dengan  diwakili oleh bapak alip. Proses buku terbit, awalnya pak Bono untuk menyusun buku program berita yang berbau religius. Yg di minta KPI itu sisi potret atau gambaran (bisa juga tersembunyi, baik di luar dan jelek di dalam).
Kenapa  "religiusitas dari layar kaca (potret program siaran religi di televisi Indonesia)". cara baru untuk menjadi Sholeh, untuk menjadi terkenal melalui televisi, Bisa juga ingin menjadi Sholeh melalui medsos. Tapi apa benar kesholehan bisa di peroleh dari sosmed? Karena seperti yang kita lihat, kebanyakan artis yang berdakwah di media sosial itu baru saja berhijrah dan pastinya baru-baru belajar persoalan agama, tapi mengapa mereka berani untuk berdakwah di media sosial yang menimbulkan banyak dampak bagi kehidupan?
Semua stasiun televisi saat ini, hampir semua terutama yang bersiaran nasional memiliki program acara religi, mulai dari (tvri, rcti, sctv, antv, indosiar, metro tv, trans tv, trans7, Gtv dan masih banyak lagi). sebelumnya program relgi hanya dipandang sebagai "tuntutan moral", sedangkan saat ini dipandang sebagai segmen yang memiliki pasar.
Potret buku, lebih mengarah ke televisi karena telah di amanahi oleh KPI. Â
1. Komodifikasi Agama : konten mamah Dedeh, mengutamakan hiburan ketimbang pendalaman. Karena mencari penceramah atau konten yang mudah dipahami, dan berisikan tentang keadaan rumah tangga
2. Komodifikasi Tokoh Agama : yang tampil adalah tokoh yg populer.
Rumus populer: cantik, tampan, menarik, lucu
Labeling artis, selebriti masuk dalam acara infotainment. kemudian khalayak membandingkan apa yang dia utarakan dengan gaya hidupnya, karena biasanya banyak sekali artis yang mengajarkan dakwah namun sangat bertimbal balik dengan  kehidupan yang dia lakukan.
3. Komodifikasi Khalayak : khalayak adalah pasar, pasar program.
Pembedah buku pertama adalah bapak Amin sabana. "Isi buku tidak hanya berisi indeksnya dari outlet buku, kita bisa melihat historis yang memberikan pengembangan wawasan yang bermanfaat". ungkap beliau.
Dari ungkapan tersebut memiliki nilai positif dari buku ini, namun setiap buku pastinya memiliki kekurangan yaitu bisa dibuat lagi untuk mewakili agama lain.