Beliau menjalankan tugas serta amanah dengan sangat baik. Beliau juga dikenal tegas dan disiplin dalam Pendidikan. Jika sudah waktunya belajar ya harus focus belajar. Tetapi, dengan sifat yang tegas itu tidak membuat Us Dian menjadi kaku untuk berbaur kepada anak didiknya. Malah bisa dibilang asik banget buat dilemparin bercandaan.
Singkat cerita dengan semua pengalaman nya, Us Dian dipercaya lagi untuk menjadi Koor. Pembina Putri. Ibaratnya udah jadi empu nya gitu.
Terus kenapa harus Ustadzah Dian yang jadi Narsumber kali ini?
Seperti yang udah aku bilang di atas, beliau berjasa banget dalam membantu proses pembentukan diri.
Membantu dalam bentuk apa? Jadi Us Dian ini adalah Pembina Kamar ku sewaktu aku masih di Pondok selama kurang lebih tiga tahun. Dari kelas satu sampai kelas tiga SMA.
Karena hidup di Pondok, jadi ya kegiatan aku kebanyakan dihabiskan di pondok.
Nah ustadzadah Dian ini juga salah satu Guru Ngaji aku juga.
Baiklah, langsung saja kita simak beberapa hasil wawancara yang telah aku rangkum agar lebih mudah untuk dibaca.
Dalam sesi wawancara, aku mengajukan tiga pertanyaan kepada narasumber, diantaranya adalah :
- Selama di Pondok Pesantren, Narasumber ditugaskan untuk mengajarkan apa saja?
Narasumber ditugaskan untuk mengajar al-qur'an sehabis subuh, kitab-kitab klasik setelah isya  serta menunggu anak-anak yang ingin setor hafalan al-qur'an dan kitab. Karena Narasumber menjadi pembina kamar program kitab, beliau lebih banyak terfokus mengajar berbagai macam kitab klasik. Seperti kita jurumiyah, imrithy, alfiyah, shorof, durotun nasihin, fathul qorib, dll.
- Bagaimana kesan Narasumber  sewaktu mengajar penulis mengaji al-qur'an, dan hal apa saja yang harus diajarkan dalam mengajar al-qur'an?
Narasumber mengatakan bahwa penulis dapat mengikuti pengajian dengan baik, membaca al-qur'an dengan baik. Beliau juga berpesan bahwa penulis untuk tidak ngebut dalam membaca al-qur'an karena harus memperhatikan tartil