Mohon tunggu...
RIZKY AMALIAPUTRI
RIZKY AMALIAPUTRI Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

220910101140

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kunjungan Klenteng

19 April 2022   00:18 Diperbarui: 19 April 2022   00:22 329
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Halo guys, di kesempatan kali ini aku bakal cerita tentang kegiatan kunjungan aku selamam di klenteng.

Jadi, dosen kewarganegaraan kita yaitu Pak Edi menginstrusikan kita untuk mengunjungi tempat ibadah selain agam islam terkait penugasan penulisan artikel rutin tiap minggu. Beliau mengarahkan kita untuk mengunjungi dua tempat yang berbeda. Dan aku pun memutuskan untuk pergi ke gereja katholik dan ke klenteng Eng An Kiong yang mana kedua tempat tersebut berada di Malang dan jaraknya juga tidak jauh antara satu sama lain.

Selain karena kita mempertimbangkan jauh dekatnya tempat yang akan di tuju, kita juga melihat berdasarkan pengalaman teman -- teman yang sudah kesana terlebih dahulu terkait perizinan. Dengan mempertimbangkan izin dan juga jauh tidak nya tempat yang dituju mampu membuat waktu kunjungan ke kedua tempat tersebut lebih efisien.

Kunjungan pertama yang kita datangi yaitu menuju Gereja Katholik Hati Kudus Yesus yang berada di Kayutangan. Aku udah ngejelasin semua terkait pertanyan dan apa aja yang aku rasain selama melakukan wawancara terhadap Romo Pastor Yoris. Dan buat aku itu jadi pengalaman pertama yang super seru dan pastinya bakal aku inget banget. Jadi kalian cus kepoin ke artikel aku yang lain juga ya. Di kompasiana juga pastinya.

Waktu baru sampe di klenteng, aku langsung amaze sama aroma di klenteng. Menurut aku lilin yang dinyalain itu baunya super enak, jadi nya kayak aromatherapy gitu, tapi aku kurang tau detailnya. Dan juga iconic nya di klenteng sepengamatan aku itu, di dalam nya terdapat banyak ruangan dimana masing -- masing ruangan terdapat patung dewa dan juga banyak lilin yang dibakar. Dibakar disini konteksnya menyalakan lilin sebagaimana mestinya ya. Mungkin itu ngebuat orang -- orang biar lebih nyaman beribadah gitu ya. Kalo pandangan dan kesan pertama aku masuk ke klenteng kurang lebih begitu. Di hari itu juga rame orang -- orang yang dating untuk menjalankan ibadahnya.

Disana, banyak hal yang aku dapetin, materi tentang kebudayaan, agama, dan klentengnya juga pastinya. Melalui penulisan artikel di kompasiana ini, aku bakal certain sebisa aku ya temen -- temen.

Stay tune !

Sekilas tentang sejarah berdirinya Klenteng Eng An Kiong. Klenteng ini didirakan pada tahun 1825 oleh seorang jenderal belanda. Dan luasnya kurang lebih 5000 persegi. Dan dalam buda konghucu terdapat yang Namanya tri darma agama.

Kegiatan ibadah yang dilakukan setiap minggunya kurang lebih seperti mengambil satu dupa agar wangi dan merasa bersih, dalam mengambil dupa , dupa tersebut tidak boleh ditiup. Dupa tersebut meliputi mengambil tiga dupa makana, tiga dupa langit dan bumi. Setelah mengambil semua dupa yang telah disebutkan, lalu menancapkannya secara berurutan.

Namun dalam masa pandemic covid 19 seperti ini, ibadah tetap bisa dilaksanakan namun masih ada beberapa hal yang dibatasi dan juga wajib menerapkan protocol kesehatan. Meskipun begitu, kegiatan beribadah tetap dapat dilaksanakan meskipun berbeda dengan sebelum pandemic dating melanda.

Seperti yang udah aku certain di atas, yaitu di klenteng terdapat banyak ruangan yang di dalamnya terdapat banyak patung dan lilin. Patung -- patung yang bedrada disana sangat banyak dan berbeda -- beda. Ada yang berukuran sedang dan berukuran sangat besar. Patung yang besar diletakan di lantai dua.

Nah, ternyata setiap patung yang di letakkan di klenteng itu memiliki cerita nya masing -- masing.

Diantaranya :

  • Dewa Hung Guang Cek Cuen Wen, bertugas membantu dalam hal bencana
  • Dewa Cai Shen Me, merupakan dewa uang yang kaya
  • Patung ribuan tangan dan mata
  • Patung suci digunakan untuk semangat
  • Dewa Chi Guo Tian Wang Dewi Wan adalah dewa perempuan yang di ibaratkan memiliki seribu tangan yang bertugas membantu orang -- orang yang kesusahan

Ada juga beberapa hal unik yang belum pernah aku denger sebelumnya. Menurut aku ini insight yang berguna untuk wawasan kita. Diantaranya yaitu :

  • Klenteng bewarna merah melambangkan pembawa rejeki dan juga keberuntungan
  • Warna emas agar menambah kesan elegan dan anggun. Warna emas juga seringkali berada dalam klenteng dan sangat mendominasi, juga membuat kelenteng makin indah
  • Di setiap tanggal 17, orang Cina membawa buah atau kue agar rejeki semakin lancar
  • Warna putih memiliki arti marah. Maka dari itu angpao identikk dengan warna merah
  • Angpao identic sebagai lambing pembawa berkah
  • Siapapun boleh menerima angpao, tetapi tidak semua orang bisa memberikan angpao
  • Hanya orang dewasa baik yang sudah menikah maupun belum saja yang diperbolehkan memberikan angpao

Klenteng terdapat di banyak tempat dan memiliki beberapa perbedaan. Diantaranya yaitu tentang perbedaan persembahan dan memiliki perayaannya sendiri -- sendiri. Juga ada klenteng budha yang tidak diperbolehkan makan  daging karena dia suci dan tidak ingin membunuh.

Dari hal-hal yang udah aku tuliskan di atas, menjelaskan banyak sekali pengetahuan seputar kelenteng. Dan ternyata klenteng memiliki banyak simbol -- simbol yang memiliki makna dan juga keunikan tersendiri.

Perayaan di klenteng juga sangat bermacam -- macam. Mereka menyembah banyak dewa yang mana tiap -- tiap dewa berbeda, dari segi nama nya juga tugas -- tugas nya. Penting bagi kita untuk selalu menghormati tiap -- tiap agama dan juga tempat ibadahnya.

Saat aku dan teman- teman berkunjung ke klenteng, orang -- orang di sana pun bersikap sangat baik dan ramah, juga tidak segan untuk menyambut kami dan mengajarkan banyak hal yang bisa kita dapat di klenteng.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun