Mohon tunggu...
Rizky Amalia
Rizky Amalia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

220910101140

Selanjutnya

Tutup

Politik

Dampak Gerakan Boikot Terhadap Brand yang Berafiliasi dengan Israel

1 Maret 2024   12:43 Diperbarui: 1 Maret 2024   12:43 236
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gerakan mengupayakan kemerdekaan Palestina dan menuntut gencatan senjata terus berlanjut di sidang PBB hingga berkali-kali, tetapi Amerika sebagai bagian dari dewan keamanan PBB selalu mengajukan veto. Tentunya hal tersebut membuat geram banyak negara karena mereka selalu melegitimasi aksi pembantaian massal dan genosida yang menyebabkan banyak nyawa tidak bersalah melayang dan tindakan Israel yang menghilangkan hak asasi manusia warga Palestina. Maka aksi yang dilakukan Israel ini bukan hanya semata perluasan wilayah, tetapi pelanggaran HAM berat. Atas tindakan acuh dan merasa tidak bersalah yang dilakukan oleh Israel dan Amerika Serikat dengan masih melanjutkan aksi genosida dan Amerika yang selalu mengajukan veto dan memberikan supply dana serta dukungan pembelaan terhadap Israel, memunculkan gerakan boikot. 

Jika dilihat dari unsur ekonomi politik internasional, gerakan boikot sangat mungkin dapat mempengaruhi perekonomian negara tersebut. Gerakan boikot diajukan atas aksi apatis mereka yang terus menunjukkan dukungannya terhadap penjahat genosida. Aksi boikot yang secara massif dilakukan di berbagai negara terbukti sangat berefek. Gerakan boikot dapak dikatakan sebagai gerakan perlawanan atas serangan Israel dan pihak-pihak terkait yang turut serta membela dan menyupply Israel dalam bentuk apapun dalam aksi genosidanya. 

Sistem boikot ini terbukti sangat berpengaruh pada penurunan keuntungan brand-brand yang ketahuan mengalirkan dana nya untuk operasioal IDF atau tentara Israel di Palestina. Sistem boikot ini menjadi sangat efektif karena terdapat sistem BDS yang berfungsi untuk mengoptimalkan program yang menggerakkan hak asasi manusia yang inklusif dan memnentang segala bentuk diskriminasi. Dalam gerakan boikot, BDS memfokuskan pada perusahaan atau brand besar yang mengalirkan dana penjualannya kepada tentara Israel. 

Dalam panduan BDS, gerakan boikot difokuskan pada beberapa titik kecil terlebih dahulu dengan target yang direncanakan agar efek dari boikot lebih terasa. BDS Movement menyeruan 17 brand yang berafiliasi dengan Israel untuk diboikot, diantaranya ada McD yang secara terang-terangan memberi bantuan makanan untuk tentara Israel, Disney+ yang mengucurkan dana dalam jumlah besar untuk support Israel, burger king, pizz hut, starbucks dll. 

Gerakan boikot secara massif ini dianggap berhasil karena sejumlah brand atau perusahaan besar yang menjadi sasaran boikot karena berafiliasi dengan Israel telah mengalami jumlah penurunan penjualan yang sangat drastis. Tidak hanya itu, angka saham perusahaan yang terkena boikot juga dilaporkan mengalami penurunan saham dan nilai yang sangat anjlok, contohnya adalah Starbucks. Strabucks terlihat mengalami penurunan saham hingga 1,6% pada awal Desember tahun lalu. 

Dilansir dari CNBC Indonesia, Starbucks juga mengalami angka kerugian mencapai 186 Triluin akibat gerakan boikot yang secara besar-besaran. Kegiatan politik berupa aksi genosida Israel oleh Palestina tidak hanya berefek kepada warga Palestina dan hubungan Israel dengan negara-negara lain, tetapi juga memiliki pengaruh terhadap perekonomian internasional. Tentunya aksi boikot ini menunjukkan bahwa gerakan boikot memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap nilai perekonomian karena mempengaruhi nilai transaksi atu penjualan suatu brand dapat dibuat menurun drastis akibat berafiliasi dengan Israel dan masyarakat lebih aware dengan menghentikan konsumsi terhadap produk-produk yang pro-zionist.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun