Terdapat tradisi umat Islam yang dilakukan setiap tahun di banyak negara. Tradisi tersebut sering kita kenal dengan Peringatan Maulid Nabi SAW yang diperingati pada 12 Robiul Awal dalam rangka memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad SAW. Kelahiran Nabi SAW merupakan kenikmatan terbesar bagi seluruh umat Islam di dunia ini. Hain ini terbukti dengan adanya agama kita yang memerintahkan untuk menyembelihkambing sebegai 'aqiqoh pada saat kelahiran anak.
Di Indonesia, peringatan Maulid Nabi sudah menjadi sebuah tradisi yang mandarah daging. Tradisi ini juga digunakan sebagai media dakwah oleh para walisongo dengan mengkombinasikan agama dengan budaya. Pemerintah menjadikan peringatan Maulid Nabi salah satu agenda rutin dan acara kenegaraan tahunan yang dihadiri oleh pejabat tinggi negara dan para duta besar negara-negara sahabat. Peringatan Maulid Nabi juga mengingatkan kembali mengenai Sejarah kehidupan Rasulullah SAW, mengingat kepribadian beliau yang agung, dan mengingat misinya yang universal sebagai rahmatan lil 'alamain.
Sebagai generasi penerus, pengurus dan anggota PK IPNU IPPNU UIN Walisongo Semarang memperingati Maulid Nabi SAW dengan mengadakan beberapa kegiatan yaitu rutinan shalawat barjanji dan ziarah maulid. Rutinan shalawat berjanji dilaksanakan 2 kali sebelum puncak maulid yaitu pada tanggal 21 September 2023 dan 26 September 2023 di Masjid Kampus 3 UIN Walisongo. Pembacaan shalawat dipimpin oleh 2 orang rekan dan diiringi oleh hadroh yang dimainkan oleh rekan-rekan. Pembacaan maulid secara khidmah dan khusyu hingga selesai.Acara puncak maulid yaitu ziarah maulid.Â
Ziarah maulid dilaksanakan pada tanggal 28 September 2023 dengan berziarah ke makam Habib Thoha bin Muhammad bin Yahya dan makam K.H. Sholeh Darat yang ada di Kota Semarang. Pada saat ziarah, pembacaan tahlil diakhiri dengan mahalul qiyam. Perayaan Maulid Nabi merupakan pengamalan nilai-nilai dari sila pertama pancasila "Ketuhanan Yang Maha Esa".
Bangsa Indonesia sejak dahulu sebagai bangsa yang religious, pecaya akan adanya dzat yang maha kuasa dan mempunyai keyakinan yang penuh, bahwa segala sesuatu yang ada dimuka bumi ini adalah ciptaan Tuhan. Dalam Sejarah nenek moyang kita ketahui bahwa kepercayaan kepada Tuhan itu dimulai dari bentuk dinamisme (serba tenaga), lalu animisme (serba arwah), kemudian menjadi politeisme (serba dewa) dan akhirnya menjadi monoteisme (kepercayaan akan adanya Tuhan Yang Maha Esa) sisanya dalam bentuk peninggalan tempat-tempat pemujaan dan peribadatan upacara-upacara ritual keagamaan.Â
Di Indonesia terdapat 6 agama resmi yaitu Islam, Kristen Protestan, Kristen Katolik, Hindhu, dan Buddha. Dalam pelaksanaan syariat Islam terdapat nilai-nilai pancasila yang terkandung didalamnya. Nilai sila pertama dalam perayaan maulid nabi yaitu meningkatnya iman dan takwa kita dan mempererat silaturahmi antar anggota dengan kegiatan-kegiatan yang diadakan. Perayaan Maulid Nabi jika dilaksanakan secara istiqomah akan memberikan manfaat bagi seluruh umat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H