Pagi ini aku masih terlelap, lalap dalam lalapan kain berwarna orange bercorak harimau. Mataku sayu, malas badanku tak sanggup menoleh lagi. Panasnya bukan main, "Me Reoh' Bajee long".
Sudahku terbangun, malasku pun rindu terpal tebal itu membuat larut dalam mimpi. Mimpi yang sangat paling kubenci. Wajahhya datang lagi..
Entah kenapa, masih saja...
Alarm ku berdering membuatku terbangun dalam terang sedikit remang-remang kebiruan. Horden supak itu sudah berbau matahari, huweekkk...
Tak sadar sudah jam 12 siang, jamnya makan siang bagi pegawai kantoran dan sekitarnya. Sedangkan aku masih terlena dengan layar biru.
"Masya Allah,"...kataku..birunya terang sekali silaunya bukan main.
Sadar-sadar sudah jam setengah 5 sore hari ini. Aku bergegas mandi, berpakaian rapi mencari nafkah walau cuma 5 menit saja.
Kataku, buat apa aku mencari nafkah, siapa yang kunafkahi? Kan tidak ada. Alahhh....
Nasib ini cuma dirasakan oleh orang yang selalu hidup sendirian dalam sepi dan selalu kesepian. Mungkin begitulah ungkapanku.
Kecewa sudah bukan main, entah kenapa nasibku begini. Tak lulus dalam percintaan, pendidikan, aku bahkan gagal dalam pekerjaanku.