"Setiap Bacaleg Partai SIRA harus memulainya dengan serius, bukan untuk mencoba-coba dan bermain-main," kata Nazar.
Dia menyampaikan, SIRA bukan sekedar partai yang dinamis mengikuti perkembangan zaman tapi juga jarus menjaga dan memperkuat ideologi pembangunan sosial Aceh.
"Mengapa demikian, karena tujuan kita menempatkan wakil rakyat di DPRK, DPRA adalah untuk mengejar ketertinggalan Aceh dari dalam segala lini," ucapnya.
Nazar dalam acara buka puasa bersama DPW Partai SIRA Langsa mengimbau agar setiap kader dan Bacaleg rutin menyadarkan serta mendidik politik masyarakat Aceh. Hal ini bertujuan, agar masyarakat dapat memilih pemimpin ataupun Bacaleg dari Partai SIRA berdasarkan programnya.
Jatuh Bangun Nazar membangun SIRA
Nazar selalu berpegang teguh dan selalu merasa penting untuk terus berjuang di Aceh melalui jalur Partai Politik lokal. Dia sangat berharap selalu ada perubahan yang mendonkrak kemajuan di Aceh, baginya itu sangat penting.
Nama Nazar selalu bertengger di surat kabar saat rakyat Aceh berkumpul bagaikan semut di Halaman Masjid Raya Baiturrahman untuk menuntut referendum Aceh. Gerakan Pro Referendum pada 8 November 1999 itu dipimpinnya dan bernama Sentra Informasi Referendum Aceh yang disingkat dengan SIRA. Bahkan, sosoknya juga sudah dua kali masuk penjara. Dia Aktivis yang kokoh akan pendiriannya dan selalu berpikir tentang Aceh dimasa yang akan datang.
Selepas konflik GAM dan Indonesia damai di Helsinki, 15 Agustus 2005, Nazar menjadi Calon Wakil Gubernur Aceh dalam Pilkada 2006. Sebelumnya, dia pernah mencalonkan dirinya sebagai Calon Gubernur Aceh yang berpasangan dengan Nova Iriansyah. Namun, usahanya itu gagal karena mereka kalah suara dari dua Petinggi GAM yaitu Zaini Abdullah dan Muzakir Manaf yang diusung oleh Partai Aceh.
Jatuh bangunnya itu membuat Partai SIRA ini bangkit dan terus mendulang kepercayaan yang besar dari masyarakat Aceh. Ideologi yang kuat dan ke Acehan ini terus dipertahankan dan diturunkan kepada para Kader Partai SIRA.
Tidak mudah baginya untuk membuat Partai SIRA ini bangkit, bahkan beberapa kali ia terus turun gunung untuk membantu dan menyalurkan semangat yang luar biasa untuk Kader Partai SIRA diseluruh Aceh.