Aceh. Bagi para petinggi Aceh dahulu dan generasi yang memang mencari dan mengenal sejarah kelam Nanggroe Aceh Darussalam (NAD), nama Martti Ahtisaari merupakan sosok di Aceh.
Martti Ahtisaari, namanya memang tak asing ditelinga masyarakatMartti Ahtisaari adalah orang penting dibalik perdamaian yang ada dinegeri Serambi Mekkah ini. Sosoknya tidak lepas dari kata perdamaian di Aceh.
Martti Oiva Kalevi Ahtisaari yang merupakan Presiden Finlandia yang Kesepuluh (1994-2000) ini lahir pada 23 Juni 1937. Dia merupakan pemimpin dari sebuah lembaga Internasional yang bernama Crisis Management Initiative sejak tahun 2000.
Martti Ahtisaari sudah berkeliling buana kebanyak negara untuk menyelesaikan banyak konflik di penjuru dunia, salah satunya ada Aceh. Ia membutuhkan lebih kurang selama 8 bulan untuk menyelesaikan naskah kesepahaman Helsinki (MoU Helsinki).
Martti Ahtisaari tampil sebagai aktor utama dibalik penandatanganan perjanjian damai antara Gerakan Aceh Merdeka dan Pemerintah Indonesia pada Perundingan Damai Helsinki 2005 tanggal 15 Agustus 2005.
Martti Ahtisaari mendapat Bintang Republik Indonesia Utama pada 18 Agustus 2006 di Istana Merdeka, Jakarta atas perannya itu. Selain itu, juga dianugerahi Nobel Perdamaian pada tahun 2008. Sudah banyak penghargaan yang diperoleh sebagai aksinya dalam mengupayakan penyelesaian konflik yang ada diseluruh penjuru dunia.
Bagi Aceh, kehilangan Martti Ahtisaari merupakan kesedihan besar terutama bagi para petinggi Partai Aceh dan para Tokoh GAM dan khususnya masyarakat Aceh.
Juru Bicara Partai Aceh, Nurzahri mengutarakan kesedihannya. Meninggalnya peraih Nobel Perdamaian 2008 itu meninggalkan duka yang sangat mendalam bagi Partai Aceh.
"Martti Ahtisaari adalah sosok yang berjasa bagi Aceh, karena beliau adalah juru penengah dalam proses perdamaian antara GAM dan RI," kata Nurzahri dalam keterangan tertulisnya, Senin (16/10/2023).
Nurzahri menuturkan, keterlibatan Martti Ahtisaari di Aceh tidak hanya sekedar sebagai aktor utama dibalik perdamaian Aceh. Tetapi, perannya juga ikut mengawal berjalannya isi-isi perjanjian damai.
Setiap Martti Ahtisaari muncul di Aceh hanya semata-mata memastikan setiap permasalahan yang dapat terselesaikan dan juga ikut mencari jalan keluar terhadap permasalahan yang ada. "Partai Aceh sangat kehilangan sosok Martti Ahtisaari," ucapnya.
Kini sosok aktor utama dibalik perdamaian di Aceh sudah tiada. "Selamat jalan Martti Ahtisaari,". *****
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H