Sementara sablon discharge memerlukan perhatian ekstra pada suhu dan waktu pengeringan agar hasilnya tidak mudah luntur. Tinta discharge lebih sensitif terhadap kondisi tertentu, sehingga membutuhkan ketelitian dalam proses pengerjaannya. Meski begitu, hasil yang diberikan oleh tinta discharge tetap sangat awet dan dapat bertahan lama asalkan prosedur pengerjaannya dilakukan dengan tepat.
Kesimpulan
Dalam memilih teknik cetak ini, penting untuk mempertimbangkan tampilan akhir dan jenis kain yang digunakan. Sablon rubber cocok untuk desain yang lebih tegas, cerah dan tahan lama, sementara sablon discharge memberikan hasil yang lebih natural dan menyatu dengan kain. Keduanya memiliki keunggulan masing-masing, namun pemilihan teknik yang tepat bergantung pada tujuan desain dan jenis produk yang diinginkan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H