Sablon adalah teknik pencetakan yang sangat populer, digunakan untuk memindahkan desain atau gambar ke berbagai media, seperti kaos, poster, dan produk lainnya. Salah satu faktor penting yang mempengaruhi hasil akhir dari proses sablon adalah jenis tinta yang digunakan. Perbedaan sablon berdasarkan tinta dapat menentukan kualitas, daya tahan, dan tampilan akhir dari desain yang dicetak.
Setiap jenis tinta memiliki karakteristik yang berbeda, dan memilih tinta yang tepat sangat penting untuk menghasilkan desain yang berkualitas dan tahan lama. Dengan memahami perbedaan tinta sablon, anda dapat memilih jenis tinta yang paling sesuai dengan kebutuhan dan jenis material yang digunakan.
Tinta Plastisol
Tinta plastisol merupakan salah satu jenis tinta sablon yang paling populer, terutama untuk sablon pada kaos. Tinta ini berbasis plastik dan memiliki keunggulan utama dalam hal daya tahan yang sangat baik. Tinta plastisol tidak akan luntur atau pudar meskipun sering dicuci. Selain itu, tinta plastisol memberikan warna yang sangat cerah dan mencolok, cocok untuk mencetak desain yang membutuhkan ketajaman warna.
Kelebihan lainnya adalah tinta ini cocok digunakan pada berbagai jenis kain, termasuk bahan gelap. Namun, untuk mendapatkan hasil yang maksimal, proses pemanasan diperlukan untuk mengeringkan tinta ini setelah diaplikasikan pada media sablon.
Tinta Waterbase
Sablon dengan tinta waterbase semakin banyak diminati karena sifatnya yang ramah lingkungan. Tinta ini berbahan dasar air, sehingga lebih mudah terurai dan tidak menambah polusi. Selain itu, tinta waterbase lebih lembut di permukaan kain dan memberikan hasil sablon yang lebih natural. Tinta ini menembus serat kain, menghasilkan desain yang lebih halus dan tidak terasa kasar di tangan.
Meskipun begitu, tinta waterbase memiliki beberapa kekurangan, seperti kurang cocok digunakan pada kain gelap dan ketahanannya yang tidak sebaik tinta plastisol. Namun, tinta waterbase tetap menjadi pilihan utama bagi produsen yang peduli terhadap lingkungan dan menginginkan hasil yang lebih lembut.
Tinta Discharge
Tinta discharge memiliki karakteristik yang unik karena mampu menghilangkan warna dari kain dan menggantinya dengan warna tinta yang baru. Teknik ini sangat cocok untuk mencetak desain pada kain gelap tanpa menambah ketebalan kain. Hasil sablon dengan tinta discharge akan terlihat lebih halus dan menyatu dengan kain, sehingga menciptakan efek yang sangat natural.
Keunggulan tinta discharge terletak pada hasil sablon yang tidak terasa keras atau kasar, karena tinta ini menyatu dengan serat kain. Meskipun begitu, tinta discharge memerlukan proses yang lebih rumit dan perawatan khusus, seperti pengeringan pada suhu tinggi untuk mengaktifkan tinta.
Tinta Sublimasi
Tinta sublimasi digunakan khusus untuk sablon pada bahan sintetis, seperti poliester. Tinta ini bekerja dengan cara mengubah tinta menjadi gas yang menembus serat kain saat dipanaskan, sehingga menghasilkan desain yang menyatu dengan kain. Keunggulan tinta sublimasi adalah kemampuannya untuk mencetak desain yang sangat tajam dan awet, bahkan setelah beberapa kali pencucian.
Tinta ini memberikan hasil yang sangat detail dan tidak akan pudar, karena tinta menyatu dengan serat kain, bukan hanya menempel di permukaannya. Namun, tinta sublimasi hanya bisa digunakan pada kain berbahan dasar poliester atau bahan sintetis yang serupa, sehingga pembatasan penggunaannya cukup tinggi.