Sablon rubber adalah salah satu teknik sablon yang paling populer di industri pakaian, khususnya kaos. Teknik ini menggunakan tinta berbahan dasar karet yang mampu menciptakan lapisan tebal, elastis dan tahan lama di permukaan kain. Meski memiliki keunggulan, sablon rubber juga memiliki kekurangan,
Teknik ini juga memiliki sejumlah kekurangan yang perlu diperhatikan, terutama bagi produsen atau konsumen yang mengutamakan kualitas dan efisiensi. Berikut adalah beberapa kekurangan sablon rubber.
Kekurangan Sablon Rubber
Berikut ini akan kami jelaskan tentang apa saja kekurangannya. Simak berikut ini.
Kurang Tahan Lama pada Penggunaan Intensif
Meskipun tinta rubber cukup tahan lama dalam penggunaan sehari-hari, ketahanannya terhadap pencucian berulang dan penggunaan intensif terkadang tidak sebanding dengan teknik sablon lainnya, seperti sablon plastisol atau sublimasi. Lapisan tinta rubber yang tebal dapat mengalami keretakan atau pengelupasan setelah beberapa kali dicuci, terutama jika proses pencucian dilakukan secara kasar atau menggunakan suhu tinggi.
Kelemahan ini menjadi masalah signifikan bagi konsumen yang menginginkan produk sablon dengan umur panjang, terutama untuk pakaian yang sering digunakan seperti seragam olahraga atau kaos promosi.
Menyerap Panas dan Kurang Nyaman Dipakai
Salah satu kekurangan utama sablon rubber adalah teksturnya yang tebal dan menutupi permukaan kain, sehingga menciptakan rasa kurang nyaman ketika dipakai, terutama dalam cuaca panas. Sifat tinta rubber yang cenderung menyerap panas juga dapat membuat pengguna merasa gerah, terutama jika area sablon mencakup bagian besar pada pakaian.
Tekstur sablon yang kaku dan kurang fleksibel ini sering kali menjadi alasan konsumen memilih alternatif lain yang lebih ringan dan tidak mengurangi kenyamanan pemakaian, seperti sablon water-based atau teknik bordir.
Proses Produksi Lebih Lambat
Teknik sablon rubber memerlukan beberapa tahapan yang cukup memakan waktu, mulai dari proses pencetakan hingga pengeringan. Tinta rubber harus dikeringkan secara sempurna menggunakan alat pemanas seperti heat gun atau mesin curing agar hasilnya maksimal. Proses pengeringan ini memerlukan waktu lebih lama dibandingkan teknik sablon lain seperti plastisol yang langsung mengering setelah dipanaskan.
Hal ini bisa menjadi kendala bagi produsen yang membutuhkan kecepatan produksi tinggi, terutama jika memproduksi kaos dalam jumlah besar untuk memenuhi permintaan pasar.
Keterbatasan dalam Detail Desain
Meski tinta rubber mampu menghasilkan warna yang solid, teknik ini memiliki keterbatasan dalam mencetak desain dengan detail yang sangat halus atau gradasi warna kompleks. Karena sifatnya yang tebal, tinta rubber kurang cocok untuk mencetak desain dengan elemen kecil, garis tipis, atau transisi warna yang membutuhkan presisi tinggi.