Selain mudah, social media marketing merupakan jenis dari pemasaran digital yang dapat digunakan secara percuma atau gratis. Selain sebagai tempat untuk mempromosikan produknya, media sosial juga bisa menjadi tempat untuk membuat profil bisnis. Hal ini memberikan kemudahan bagi para konsumen karena dapat melihat penilaian dari pembeli sebelumnya, sehingga konsumen dapat mencari informasi lebih lanjut mengenai produk yang diinginkan dan mendapat produk yang terbaik. Kemudian ini akan menjadi timbal balik bagi akun bisnisnya; rating akun bisnisnya meningkat, penjualan pun meningkat.
Realitas Sosial Masyarakat Digital
Salah satu platform yang menjadi tren bisnis baru melalui media sosial adalah TikTok. Terdapat sebuah fitur live shopping yang menjadi sebuah cara untuk memasarkan produk sekaligus memberikan  pengenalan produk secara langsung, potongan harga, dan juga potongan ongkos kirim. Salah satu distributor yang sukses dalam bisnis media digital ini adalah Kak Jill, seorang penjual gorden yang sebelumnya berjualan secara offline. Kak Jill tidak tergolong kawula muda, tetapi kemampuannya dalam memanfaatkan media sosial sebagai media bisnisnya tidaklah gagal. Kak Jill membuat akun TikTok bernama Gojill Gorden untuk menjadi tempatnya berjualan. Dengan ciri khas seperti gestur, suara, dan mimik wajah, Kak Jill berhasil menarik atensi dari para konsumen. Dirinya pun mengkonfirmasi, bahwa pendapatnya dari berjualan secara daring jauh melebihi pendapatan dari penjualan toko offline miliknya.
Keberhasilannya dalam memanfaatkan media sosial ini semakin pesat, karena kini tidak hanya menjual produk gorden saja. Kak Jill dengan segala ciri khas yang dimilikinya kini telah menjadi seorang distributor dari produk lain, dirinya membantu memasarkan produk-produk seperti skincare, tas, sepatu, dan produk lainnya. Bahkan tidak hanya itu, salah satu produk make up, yakni Madame Gie berkolaborasi bersama Kak Jill untuk sebuah produk pensil alis.
Analisis Realitas Sosial Terhadap Skill Social Media Marketing
Kak Jill hanyalah salah satu dari beberapa contoh nyata para sumber daya manusia yang siap akan kemajuan dari teknologi. Dirinya mampu membuat bisnisnya survive dengan menggunakan fungsi lain dari media sosial. Selain itu, tingkat kreatif dan inisiatif yang dimiliki oleh Kak Jill jugalah menjadi salah satu faktor dari keberhasilannya saat ini.Â
Hal ini bisa dijadikan acuan bagi para pelaku bisnis yang ingin mencoba cara baru untuk menjalankan bisnisnya. Namun, tentu diperlukan sebuah ciri khas atau konsep serta ide kreatif dari masing-masing individu agar produknya dapat bersaing dan dikenal oleh para netizen dan konsumen di Indonesia.
Upaya Pelatihan Skill Social Media Marketing
Pembangunan menurut Kartasasmita (1997) meliputi dua unsur pokok:
- Pertama, masalah materi yang mau dihasilkan dan dibagi, dan
- Kedua, masalah manusia yang menjadi pengambil inisiatif, yang menjadi manusia pembangun.