Dengan perkembangan teknologi, forum diskusi publik semakin diperluas melalui platform digital. Artikel opini, kolom komentar, dan program diskusi televisi masih menjadi ruang bagi masyarakat untuk mengkritik kebijakan atau fenomena sosial.
4.Prioritas yang Relevan
Media masih sering menyoroti isu-isu mendesak seperti bencana alam, pandemi, dan perubahan iklim. Namun, tantangan muncul ketika algoritma media sosial mendorong jurnalis untuk memprioritaskan konten viral ketimbang isu yang lebih substansial.
Adapun beberapa prinsip-prinsip yang mulai pudar, yaitu:
1.Independensi
Independensi adalah salah satu prinsip yang semakin sulit dipertahankan. Banyak media yang berada di bawah kendali korporasi besar atau memiliki afiliasi politik. Kondisi ini menyebabkan bias dalam pemberitaan, di mana kepentingan sponsor atau pemilik modal lebih diutamakan daripada kepentingan publik.
2.Proporsionalitas
Prinsip ini sering kali dikorbankan dalam era clickbait. Judul bombastis, berita sensasional, dan minimnya kedalaman liputan menunjukkan bahwa prinsip proporsionalitas mulai luntur. Fokus pada trafik dan keuntungan membuat isu-isu penting tenggelam di antara berita hiburan atau gosip selebriti.
3.Pengawasan terhadap Kekuasaan
Sebagai "anjing penjaga" kekuasaan, media seharusnya berani mengungkap penyimpangan. Namun, di beberapa negara, termasuk Indonesia, tekanan politik, ancaman hukum, dan ketakutan akan kriminalisasi membuat media cenderung berhati-hati atau bahkan memilih diam terhadap isu tertentu.
Meski begitu, beberapa prinsip tetap relevan dan dapat diperkuat dengan teknologi. Forum kritik dan komentar, misalnya, semakin meluas dengan adanya media sosial. Masyarakat kini memiliki akses langsung untuk menyampaikan kritik atau pandangan mereka terhadap isu-isu tertentu.