Mohon tunggu...
Rizky aditya
Rizky aditya Mohon Tunggu... Peternak - Rizky Aditya

Tetap semangat dan sabar dalam menghadapi situasi apapun.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Memahami Teori Kognitif Sosial Albert Bandura: Pembelajaran Observasional, Pendekatan Perilaku Kognitif dan Regulasi Diri

1 Oktober 2023   17:04 Diperbarui: 1 Oktober 2023   17:15 2491
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Teori kognitif sosial merupakan landasan penting dalam memahami bagaimana individu memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan perilaku melalui interaksi sosial. Salah satu tokoh sentral dalam bidang ini adalah Albret Bandura, yang pandangannya telah membuka jendela baru dalam dunia psikologi. Dalam artikel ini, kita akan mengulas secara mendalam pandangan kognitif sosial menurut Bandura, membahas konsep pembelajaran observasional, dan mengeksplorasi pendekatan perilaku kognitif serta regulasi diri. Mari kita selami bersama bagaimana faktor-faktor ini saling terkait dan berpengaruh dalam perkembangan manusia.

Sebelumnya kita kenalan dulu yuk dengan Albert Bandura. Albert Bandura adalah seorang psikolog sosial yang terkenal dengan teorinya tentang pembelajaran sosial atau teori belajar sosial. Beliau lahir pada 4 Desember 1925 di Mundare, sebuah desa kecil di Alberta, Kanada. Pendidikan Bandura dimulai di sebuah sekolah kecil di Mundare. Kemudian, ia melanjutkan pendidikan di Universitas Brtitish Columbia di Vancouver, Kanada, di mana ia mendapatkan gelar sarjana dalam bidang psikologi. Setelah itu, Bandura melanjutkan studi pascasarjana di Universitas Lowa, di mana ia mendapatkan gelas Ph.D. dalam psikologi bisnis.

Teori terkenal Bandura adalah teori kognitif sosial (social learning theory). Teori ini menyatakan bahwa individu dapat belajar dari observasi dan pengamatan terhadap perilaku orang lain, bahkan tanpa harus mengalami kosekuensi langsung dari perilaku tersebut. Bandura dalam buku Santrock mengungkapkan bahwa ketika siswa menuntut ilmu, para siswa dapat memahami atau mengubah pengalaman siswa secara intelektual. Seperti yang telah dikatakan Bandura "in the social learning view, psychological functioning invlolves a continus reciprocal interaction between behavior and controlling its condition". Teori ini didasarkan pada asumsi bahwa dalam proses sosial dan kognitif sangat penting untuk memahami motivasi, perasaan, dan tindak-tanduk manusia. Dari sudut pandang teori Bandura, menganggap cara manusia berperilaku sebagai bagian dari pikiran manusia yang menggabungkan pemahaman antusia atau bersemangat dan individu.

Dalam pandangan teori kognitif sosial Bandura bahwa terdapat tiga variabel yaitu perilaku (behavior), orang (persosn) dan lingkungan (environmental) salaing berinteraksi, artinya ketiga variabel ini saling memberikan pengaruh satu dengan yang lainnya. Perilaku dapat dipengaruhi oleh personal atau kognitif dan lingkungan, begitu juga personal atau kognitif juga dapat dipengaruhi oleh perilaku dan lingkungan dan selanjutnya lingkungan juga dapat dipengaruhi oleh fakotor perilaku dan personal. Jadi pendekatan teori belajar sosial (social learning theory) menjelaskan perilaku manusia dengan melihat secara keberlanjutan interaksi antara kognitif (cognitive), perilaku (behavioral) dan lingkungan (environmental).

Pembelajaran sosial juga disebut pembelajaran observasional. Pembelajaran dengan peniruan atau pemodelan sering disebut juga dengan pembelajaran observasional yang merupakan kegiatan belajar yang bisa dilakukan dengan cara memperhatikan atau menyimak cara berperilaku suatu individu. Pembelajaran observasi identik dengan pembelajaran imitasi. Imitasi adalah meniru tingkah laku, yaitu meniru tingkah laku seseorang, dan tingkah laku orang yang ditiru itu adalah suatu pola.

Ada 4 langkah proses belajar observasional, yaitu attentional, retensional, pembentukan perilaku, dan motivasi. Proses attentional ini merupakan penerimaan stimulus atau rangsangan dari luar untuk diinterpretasikan selanjutnya dalam otak. Dalam hal ini di mana seseorang memperhatikan perilaku yang diamati. Proses retensional adalah tahap di mana informasi yang diamati disimpan dalam memori. Terdapat dua cara untuk mencapai retensional yaitu ingatan tersebut diingat secara imajinatif dan secara verbal. Proses pembentukan perilaku adalah tahap di mana seseorang mengidentifikasi sejauh mana yang telah dipelajari dari model yang diamati dan menerapkannya dalam kehidupan nyata. Proses motivasi adalah tahap di mana seseorang merasa termotivasi untuk menerapkan perilaku yang telah dipelajari.

Jadi jika kita rangkai alur proses pembelajaran observasional menurut Albert Bandura ternyata cukup panjang. Pertama-tama kamu harus berkonsentrasi mengamati modeling memperagakan atau menjelaskan sesuatu. Kemudian mengingat atau menyimpannya dalam memori. Setelah kamu memahami apa yang telah kamu amati, maka tahap selanjutnya adalah melakukan latihan secara berulang hingga mencapai yang diinginkan. Latihan berupang ini mungkin saja memiliki durasi yang cukup lama ataupun secara singkat. Hal ini tergantung dengan pemahaman dan kemampuanmu. Setelah berhasil melakukannya, maka kamu akan memperoleh motivasi diri untuk terus mempertahankan hal tersebut.

Adapun mengenai pendekatan perilaku kognitif dan regulasi diri, merupakan dua konsep yang saling terkait. Pendekatan perilaku kognitif adalah suatu pendekatan yang bertujuan untuk mengubah perilaku seseorang dengan cara memonitor, mengelolaa, dan mengatur perilaku mereka sendiri. Sementara regulasi diri merupakan kemampuan manusia sebagai pribadi untuk mengatur diri sendiri, mempengaruhi tingkah laku dengan cara mengatur lingkungan, menciptakan target untuk diri sendiri, mengevaluasi, memotivasi, dan memberikan penghargaan pada diri sendiri karena telah mencapai tujuan yang diinginkan.

Istilah regulasi diri ini pertama kali ditemukan oleh Albert Bandura yaitu teori kognitif sosial. Teori kognitif sosial Bandura mengemukakan bahwa kepribadian seseorang dibentuk dari kognitif, perilaku, dan lingkungan. Kontrol atas berbagai rangsangan dari luar dinamakan regulasi diri. Tahapan-tahapan pembentukan regulasi diri setiap individu, ada beberapa proses yang dilewati dan mendasarinya agar setiap individu dapat mencapai tujuan yang diharapkan. Adapaun tahapan regulasi diantaranya yaitu: menerima, mengevaluasi, mencari, merumuskan, mengimplementasikan, dan menilai. Menerima merupakan langkah yang dilakukan individu ketika menerima informasi awal. Mengevaluasi merupakan pengelolahan informasi, ketika telah melewati tahap receiving. Mencari yang dalam hal ini merupakan tahapan pencarian solusi dari masalah. Merumuskan maksutnya ialah menetapkan tujuan atau rencana yang menjadi target serta memperhitungkan masalah. Mengimplementasikan merupakan tahapan pelaksanaan rencana yang telah dirancang sebelmunya. Menilai merupakan tahapan akhir untuk mengukur seberapa maksimal rencana dan tindakan yang telah dilakukan pada proses sebelmunya dalam mencapai tujuan yang diinginkan.

Teori kognitif sosial, yang dikembangkan oleh Albert Bandura, memainkan peran penting dalam memahami bagaimana individu memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan perilaku melalui interaksi sosial. Pembelajaran sosial, juga dikenal sebagai pembelajaran observasional, adalah proses belajar melalui pengamatan dan peniruan perilaku orang lain. Albert Bandura juga memperkenalkan konsep-konsep penting seperti pendekatan perilaku kognitif dan regulasi diri, yang saling terkait dalam membentuk individu perilaku individu. Dengan memahami konsep ini, individu dapat mengembangkan strategi untuk mencapai tujuan yang diingkan dalam kehidupan mereka.

Referensi:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun