Mohon tunggu...
Rizkya Bunga
Rizkya Bunga Mohon Tunggu... Jurnalis - Mahasiswa
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Budalo malah tak dudui dalane metu kono belok kiri lurus wae

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Sesibuk Apapun Kamu, Luangkan Waktu dengan Orangtuamu

14 Oktober 2019   18:04 Diperbarui: 15 Oktober 2019   17:38 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Courtesy of Visinema Pictures

Penyeselan akhirnya hanya bisa kita lakukan ketika kita kehilangan seseorang yang berarti dalam keluarga kita. Ya yang dimaksud adalah orang tua kita. Dalam penyesalan itu diingatkan kita akan terbayang ke beberapa tahun sebeumnya.

Di masa remaja, kita menghabiskan dengan puas bermain dan bergaul dengan teman-teman, sahabat kita atau yang mempunyai kekasih. Saat ini kita akan berusaha memaklumi karena masa remaja memang masa dimana kita sedang asik-asiknya bermain, mencoba dengan banyak hal untuk kesenangan kita. 

Selain belajar dan sekolah kita masih memaklumi bahwa saat ini itu kita belum terlalu memahmi momen berharga dengan keluarga.

Memasuki masa-masa sebagai seorang mahasiswa kalian disibukkan oleh rutinitas perkuliahan dan kegiatan-kegiatan diluar itu. Cobak kita berpikir demi masa depan yang cerah. 

Demi membuat orang tua kita bangga dengan apa yang sudah kita raih, kita berpikir bahwa keluarga kita akan sangat memaklumi segala kesibukkan yang kita alami di dunia perkuliahan.

Sampai akhirnya kita memasuki masa-masa sebagai orang dewasa. Kesibukan yang menjadi fokus dalam dunia pekerjaan atau passion kita. Lagi dan lagi kita berpkir, kita melakukan itu semua untuk orang tua kita dan keluarga kita akan memaklumi kesibukan kita lagi dan lagi juga.

Dan dimana disuatu titik, kita menengok sebentar untuk kedua orang tua kita. Hal yang harus kita sadari sedemikian rupah orang tua kita semakin di makan usia, tapi pemikiran itu hanya sekedar mampir lalu pergi begitu saja. Kemudian kita kembali pada kesibukan kita kembali.

Satu kata yang disebutkan di awal, penyesalan. Hingga suatu kehilangan lah yang membuat kita menyesal dan menyadari sedikit sekali waktu yang kita sediakan untuk orang tua kita, belum lagi anak yang kuliah dari luar kota mereka, sehingga mereka memilih untuk tinggal di kost, kontrakan. 

Mungkin tak hanya sekali atau dua kali kita berpikir. kita juga harus bisa menghargai waktu untuk keluarga kita yang sedang menunggu di rumah. Arti makna dari Keluarga salah satu temapt yang akan selalu siap membukakan pintu untuk kita. 

Tak mungkin kita juga sempat lupa bahwa keluarga adalah pemberian Tuhan yang sangat berharga. Dan kita harus mengetahui sesuatu yang berharga seharusnya dijaga dan dirawat dengan baik.

Sebelum penyesalan itu bener-benar datang sediakan waktu kita untuk keluarga kita yang masih utuh. Khusuh bukan sekedar kita sempat. Karena sekadar semapat itu yang terkadang menyebabkan penyesalan kita semakin besar. 

Jangan sampai ada kata "ah anadikan saat aku pulang, aku lebih memilih berbincang dengan moms. menayakan kabar, mengajaknya jalan-jalan, membeli keperluan rumah dan lain-lainnya. Bukan pergi ke kafe sekedar menghabiskan waktu sendiri dengan segelas kopi yang toh akhirnya habis kita minum".

Sediakan waktu kita untuk menjaga dan merawat dengan sepenuh kasih sayang kita. Luangkan waktu kita untuk tertawa, tukar pikiran, berbincang-bincang dengan bersama mereka. 

Menghabiskan waktu dengan bebrbagai kebahagiaan yang kita miliki. jangan sia-siakan waktu yang kita miliki, seumpama kita mempunyai waktu kita harus pulang atau sekedar menelfon untuk menyakaan kabar kedua orang tua kita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun