Untukmu yang semoga sudah tenang disana
Teriring salam dan doa akan selalu tercurah di setiap sujudku
Sebetulnya rindu ingin aku bertemu denganmu, mbak..
Bercerita seperti dulu, ihwal sampai mana capaianku hari ini
Maaf jika mengecewakanmu, mbak..
Belum dapat aku meneruskan jejak langkah dan perjuanganmu
Tempat itu kini sebegitu sepi setelah hampir dua tahun tanpa hadirmu
Maaf jika belum bisa melanjutkan amanahmu
Ternyata begitu berat pundak amanah yang kau pikul
Kehadiranmu dulu sering mencairkan suasana
Kini kami hanya bisa membayangkan engkau berada di tengah-tengah rumah
Ikut berbincang-bincang santai dengan kita sambil memekik tawa dan canda
Tapi kenyataan berkata lain..
Semoga kami bisa ikhlas
Dan mbak bisa lebih bahagia disana
Mungkin akhirat lagi butuh hiburan
Tapi ada saja, linangan air mata ini selalu mengucur deras
Berharap kita tetap bersama, seperti sedia kala..
Suratku di akhir Ramadan 1442 H
Wabil khusus hanya kepada Mbak Eki
(R.H)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H