Thibbun Nabawi atau Islamic Medicine merupakan suatu tinjauan pengobatan yang berdasar pada Islam melalui Al-Qur'an dan Sunnah Rasulullah, yang dikembangkan lebih lanjut oleh cendekiawan muslim meski terdapat beberapa inovasi yang tidak mutlak pada ayat-ayat Al-Qur'an dan As-Sunnah dikarenakan tuntutan dan perkembangan zaman yang terus berkembang.
Ditulis dan dibukukan dalam satu kitab oleh Imam Ibnu Qayyim Al-Jauziyah rahimahullah pada abad ke-14 (sekitar tahun 1300-an) dengan judul Ath-Thibbun Nabawi, kitab ini sukses dijadikan rujukan oleh banyak cendekiawan muslim pada waktu itu dalam bidang pengobatan.
Berisi kurang lebih 277 bab, membahas setidaknya beragam perawatan sesuai rekomendasi dari Nabi serta berkenaan juga dengan adab, praktik dan pentingnya kompetensi dari seorang dokter.
Dalam pandangan Thibbun Nabawi, terdapat beberapa kedudukan yang unggul diantara beberapa bahan herbal yang dapat diolah sebagai bahan pengobatan. Kurma, habbatussauda (jinten hitam) dan madu termasuk beberapa di antara bahan herbal yang menempati posisi paling sentral. Berikut beberapa ragam manfaat yang dapat dipelajari dari bahan-bahan herbal tersebut.
Kurma dan Keistimewaannya
Kurma atau dalam bahasa latinnya Phoenix dactylifera merupakan tanaman dari jenis palem atau palma yang buahnya dapat dimakan.
Karena sering tumbuh di daerah Jazirah Arab, alhasil buah ini selalu identik dengan buahnya orang Timur Tengah. Selain itu identik juga dengan umat Islam, karena Nabi Muhammad juga menganjurkan mengonsumsi kurma saat puasa.
Kurma biasanya menjadi salah satu bahan takjil yang wajib ada saat Ramadan. Selain karena rasanya yang manis, buah ini juga kaya akan vitamin, nutrisi dan serat yang dapat dengan cepat memulihkan tubuh dari seharian penuh berpuasa.
Keistimewaan lainnya, kurma turut disebut dalam Al-Qur'an surat Maryam ayat 25,
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!