Mohon tunggu...
Rizky Hidayat
Rizky Hidayat Mohon Tunggu... Ilustrator - Perluas Sudut Pandang, Persempit Memandang Sudut.

Ghostwriter

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Jejak Petasan di Antara Stigma dan Tradisi

16 April 2021   23:32 Diperbarui: 16 April 2021   23:36 1197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi bermain petasan bambu | Ilustrasi: Kanyong Kawayan

Nah, lanjut pada pembahasan terkait tradisi bermain petasan. Kenapa pada akhirnya menjadi salah satu hal yang sedikit tabu dan dilarang oleh beberapa kalangan termasuk pemerintah Indonesia sampai saat ini, ialah disebabkan karena cara bermainnya yang kurang safety.

Proses bermainnya yang tidak terorganisir inilah yang menjadi penyebab akhirnya petasan banyak dilarang untuk dimainkan. Masyarakat di Indonesia biasa memainkan petasan ditempat-tempat umum, contoh yang paling umum adalah di jalan-jalan.

Hal inilah yang akhirnya memunculkan stigma buruk tentang permainan petasan itu sendiri. Selain berbahaya dan meresahkan, kurang hati-hati dalam memainkan juga dapat menimbulkan masalah yang cukup serius bahkan dapat memakan korban.

Itulah serangkaian jejak petasan yang menjadi khazanah di antara stigma dan tradisi khas ramadan yang dirindukan. Berminat untuk mencoba bermain petasan?

Ditulis oleh: Rizky Hidayat - Aktivis Muhammadiyah Konservatif

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun