Mohon tunggu...
Rizky Hidayat
Rizky Hidayat Mohon Tunggu... Ilustrator - Perluas Sudut Pandang, Persempit Memandang Sudut.

Ghostwriter

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Sebuah Kisah Seribu Cerita, Nostalgila Ramadan ala Skajal

13 Mei 2020   00:02 Diperbarui: 13 Mei 2020   00:14 488
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
SKAJAL adalah singkatan dari Sekumpulan Anak Jail | Foto: Para personil Skajal/dokpri.

"Bangsa yang besar, adalah bangsa yang dapat menertawakan dirinya sendiri."

- Indro Warkop

Pada akhirnya, telah sampailah kita pada tantangan artikel humor. Tantangan dimana menulis lebih terkesan all out, lebih bernuansa komedi dan candaan, namun terkesan menertawakan tragedi. Hehe.

Yap, bagi saya, selera komedi yang berkesan itu muncul dari sebuah keresahan yang timbul karena adanya suatu tragedi. Dari tragedi terbitlah komedi. Gokil.

Kalau ditanya secara empirik, penulis memiliki pengalaman humor yang sangat banyak. Apalagi kenangan komedi di masa Ramadan, banyak sekali. Sebab kami (saya dan kawan-kawan saya) lebih memiliki intensitas perjumpaan waktu yang lebih sering. Mungkin jika diceritakan satu persatu bisa panjang sepanjang cerita nabi-nabi.

Namun, akan saya coba ringkas menjadi satu kisah seribu cerita dengan judul kisah "Nostalgila Ramadan Ala Skajal."

Potret Skajal saat ini, sering minus satu personil sebab yang satunya yang bagian nge-foto. | Foto: Dokpri.
Potret Skajal saat ini, sering minus satu personil sebab yang satunya yang bagian nge-foto. | Foto: Dokpri.

SKAJAL, Sekumpulan Anak Jail

Kami adalah SKAJAL, singkatan gangster dari Sekumpulan Anak Jail. Kumpulan anak-anak desa yang suka bikin iseng di desa Sedati. Terdiri dari enam personil. Saya sendiri, dan lima sohib saya. Naruto? heuheu.. kalah jail dia jika dibandingkan dengan kami. Bagaimana tidak, setiap kumpul akan selalu punya agenda untuk bikin ke-iseng-an secara spontan.

Sunyi, hiruk pikuk ketenangan kami pecah dengan senyapnya aksi kejailan. Apalagi kumpul pas bulan puasa. Senyapnya kita bagai ninja berbadan krupuk. Cepat tapi kriuk.

Tindakan jail kita mulai dari ngerayap di rental PS alias nyelip main Playstation ditempat rental dengan alasan ngasih tutorial cara bermain, kemudian jalan-jalan jail sehabis sahur, sampai nyumet petasan bambu yang bentuknya mirip meriam Arsenal pas waktu orang-orang lagi sholat tarawih, dan banyak lagi lainya. Bikin gedek orang lah pokoknya.

Tapi, sejail-jailnya kami. Kami selalu bermarkas di Masjid. Maklum, sebab memang pada awalnya kami adalah Remas (Remaja Masjid) tapi kurang berakhlaq. Hehehe..

Terhitung, kami sudah membentuk SKAJAL mulai dari tahun 2007 dan tetap bertahan sampai dua (2) tahun ke belakang, 2018. Terhitung sudah sepuluh tahun lebih gangster ini bertahan. Namun, sejak 2018 sampai kesini 2020, sudah jarang kumpul full-personil. Maklum beberapa personil sudah sibuk dengan urusan rumah tangga perdananya (2 personil Alhamdulillah sudah menikah).

Potret ke-jail-an kami. | Foto: Dokpri.
Potret ke-jail-an kami. | Foto: Dokpri.

Pernah Uji Adrenalin Dengan Ngabuburit Pada Area Berbahaya

Pengalaman lain yang paling berbekas bagi kami semua pastinya adalah saat ngabuburit di area paling menegangkan. Bisa dibilang, tragedi tergokil yang paling bikin jantung copot nih. Tapi paling seru, hehe.

Awalnya kami tidak tau bakal ngabuburit gabut sampai ke area dekat area penerbangan pesawat. Serius, sebab akses ngabuburit kami awalnya cuma mencoba jalan lurus di sawah. Eeh.. kok malah mengarah ke tempat landasan pesawat. Nanggung, akhirnya kami menunggu beberapa pesawat terbang landas.

Ketika masih satu pesawat sedang akan terbang landas, kami tengok beberapa plakat bertuliskan "Danger! Jet Bluster Area" bukannya malah menghindar menjauh. Tapi kami malah mencoba untuk lebih mendekat.

Sampai akhirnya dengan radius beberapa ratus meter kita melihat satu pesawat yang akan landas mengeluarkan angin panas yang sampai membakar gosong rerumputan di sekitarnya, barulah kami menelan ludah dan menghentikan niat untuk ngerayap lebih dekat lagi.

Sialnya, ketika akan mengakhiri ngabuburit tersebut juga, ketika akan balik kita dihadang PM (polisi militer) yang sedang patroli di area tersebut.. Untungnya dengan kekuatan imajinasi superhero kocak, kami berlari kalang kabut hingga berkamuflase pada rumput ilalang yang bergoyang. Dan, pada akhirnya kami mengakhiri ngabuburit hingga sampai ke rumah masing-masing dengan keadaan berlumur lumpur. Tapi berbau petualangan seru.

Beberapa hari setelah itu, kami belum berani kumpul terlebih dahulu. Takut jika masih wanted sama para provos bandara hehe. Tapi lambat laun, akhirnya normal kembali.

Action sambil nonton pesawat terbang. | Foto: Dokpri.
Action sambil nonton pesawat terbang. | Foto: Dokpri.

Itulah sebuah kisah Nostalgila ala Skajal yang dapat penulis ungkapkan pada artikel singkat kali ini. Satu lagi tambahan kisah sebelum menutup cerita pada artikel penulis kali ini.

Sebetulnya setiap bertadarus kami juga belum pernah khatam sudah belasan tahun sampai sekarang. Jangan ditiru ya wahai pembaca budiman sekalian.

Dari kisah Nostalgila ini, semoga ada hikmah yang dapat dipetik. Salam Gokil.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun