Mohon tunggu...
Rizky Hidayat
Rizky Hidayat Mohon Tunggu... Ilustrator - Perluas Sudut Pandang, Persempit Memandang Sudut.

Ghostwriter

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Madrasah Ilmu Pertamaku Berawal dari Masjid Al-Islam Sedati

1 Mei 2020   00:13 Diperbarui: 1 Mei 2020   00:04 980
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tampak dalam halaman Masjid Al-Islam. Foto: rh/diambil saat selepas sholat ied

Setelah itu, ilmu yang dipelajari seputar keimanan. Bab nabi-nabi adalah yang favorit bagi saya juga. Sebab ada nyanyiannya pula waktu.

Dari Basic Hingga Studi Agama Lanjutan

Tanpa disadari, dari awal mula belajar ilmu agama dasar seperti itu ternyata mengantarkan saya kepada pemahaman bahwa ajaran yang diajarkan waktu itu tidak lain adalah ajaran fundamental Islam.

Betapa tidak? Setelah menginjak masa SMP, saya sudah tidak mengaji disana. Memilih waktu untuk berhenti sejenak dari mengaji. Namun implikasi dari selepas keluar darisana sangat terasa.

Setelah lama tidak mengaji, yang saya rasakan adalah tentang betapa pentingnya memperdalam ilmu agama bagi saya. Ternyata setiap beraktivitas itu ada do'anya, dahulu di TPQ diajarkan. Karena sekarang sudah merasa remaja, teranggap remeh dan hilang hafalan do'a tersebut.

Pada Akhirnya Ngaji Kembali

Kemudian, karena merasa ada romantisme yang tertinggal waktu itu TPQ. Sempat saya bersama kawan-kawan sebaya yang dahulunya juga mengaji bersama disana untuk inisiatif mengaji kembali disana. Akhirnya, terealisasilah kami mengaji kembali disana namun ngajinya selepas magrib.

Belajar muhadoroh waktu itu
Belajar muhadoroh waktu itu

Dari Ngaji Ini, Mengantarkan Saya Lebih Dalam Lagi Belajar Studi Agama

Bagi saya, lonjakan terbesar dalam hidup saya merasakan tentang betapa urgensinya studi Islam dalam hidup saya terjadi setelah saya kembali belajar disini.

Maaf sebenarnya bukan hanya saya tapi kami se-angkatan waktu itu. Sebab merasakan betul ajaran dasar yang aangat fundamen waktu itu ternyata dibutuhkan dalam menjawab tantangan zaman yang kian seperti ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun