Mohon tunggu...
Rizky Hidayat
Rizky Hidayat Mohon Tunggu... Ilustrator - Perluas Sudut Pandang, Persempit Memandang Sudut.

Ghostwriter

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Harga Gula di Lumbung Pangan Jatim Menjanjikan, tapi...

29 April 2020   06:19 Diperbarui: 29 April 2020   06:24 433
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Surabaya - Pemerintah Provinsi Jawa Timur sejak beberapa hari yang lalu (21/4/2020) telah meluncurkan program Lumbung Pangan Jatim.

Dalam program Lumbung Pangan ini, Pemprov Jatim berupaya untuk memenuhi stok bahan pangan yang dibutuhkan oleh masyarakat Jawa Timur dalam menghadapi krisis pandemi Covid-19 selama Ramadan hingga menjelang Idul Fitri.

Bahan pangan yang disediakan beragam, mulai dari beras, gula, minyak, mie instan hingga sirup tersedia. Dari beberapa stok bahan yang disediakan, hanya gula yang harganya terbilang lebih murah di pasaran dibandingkan dengan stok bahan lainnya.

Harga gula di Lumbung Pangan Jatim dengan harga gula di pasar umum mencapai selisih 5.000 rupiah. Namun meski menjanjikan, ada beberapa catatan penting yang perlu di evaluasi supaya program yang disinyalir untuk kesejahteraan warga Jawa Timur ini dapat berjalan dengan maksimal. 

Catatan tersebut antara lain:

Gubernur Jatim, Kofifah Indar Parawansa saat menunjuk peta sebaran covid-19 di Jawa Timur. Sumber: kompas.com
Gubernur Jatim, Kofifah Indar Parawansa saat menunjuk peta sebaran covid-19 di Jawa Timur. Sumber: kompas.com

1. Harus Buka Cabang Pada Tiap Kota/Kabupaten di Jawa Timur

Menilik data dari BPS, secara geografis luas wilayah Provinsi Jawa Timur mencapai 47.922 km. Bentang luas tersebut menobatkan Jawa Timur sebagai Provinsi terluas di Pulau Jawa (Jawa Tengah 32.801 km dan Jawa Barat 35.378 km).

Dari luas wilayah yang sedemikian itu, layanan Lumbung Pangan Jatim hanya masih didirikan pada satu titik yakni di Kota Surabaya. Ini menyebabkan kesenjangan yang kurang merata pada pelayanan. Sebab jika mengacu pada masyarakat yang terdampak covid-19 maka sudah hampir seluruh kota/kabupaten di Jawa Timur terdampak covid-19.

Mekanisme pelayanan juga masih sangat terbatas, hanya menerima pelayanan dengan jarak tempuh 20 km saja pada layanan drive thru.

Anjuran dirumah saja juga menurunkan minat warga untuk datang kesana, serta ditambah lagi dengan penerapan aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB yang sudah diberlakukan.

2. Jam Layanan Perlu Diperpanjang

Jam operasional dari Lumbung Pangan Jatim ini terbilang masih terbatas.

Pasar layanan hanya beroperasi pada jam 10 pagi hingga sampai sekitar jam 2 siang. Hal ini dapat menurunkan animo masyarakat untuk datang kesana, sehingga solusinya hanya perlu diperpanjang hingga sore atau petang

3. Meskipun Murah, Pembelian Masih Dibatasi

Meskipun terbilang murah, pembelian masih sangat dibatasi. Total, semisal membeli gula, kita hanya dapat membeli gula 2 kg saja.

Untuk layanan online pun juga terbatas, padahal pemesanan online bisa menjadi alternatif terbaik bagi warga yang patuh menerapkan aturan di rumah saja. Mungkin bisa menjadi bahan evaluasi bagi Tim Daring Lumbung Pangan Jatim.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun