Mohon tunggu...
Rizky Hidayat
Rizky Hidayat Mohon Tunggu... Ilustrator - Perluas Sudut Pandang, Persempit Memandang Sudut.

Ghostwriter

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Musycab Perdana IPM Sedati, Ini Hasilnya

26 Maret 2020   05:30 Diperbarui: 26 Maret 2020   05:47 577
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suasana saat Musycab berlangsung (Affan/Deni)

Sidoarjo - Dengan mengusung tema Mewujudkan Generasi Milenial Yang Berkemajuan, perhimpunan remaja masjid Muhammadiyah se-lingkup Sedati sukses menggelar Musyawarah Cabang (Musycab) Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) yang pertama/perdana sekaligus mendeklarasikan terbentuknya Pimpinan Cabang IPM di Sedati.

Musyawarah dilaksanakan di SD Muhammadiyah 1 Sedati pada ahad (22/3/2020). Kegiatan Musycab dibuka layaknya kegiatan pada umumnya. Ada pembacaan kalam ilahi, menyanyikan lagu Indonesia Raya, Sang Surya/Mars Muhammadiyah, Mars IPM dan sambutan-sambutan. 

Dalam sambutannya Arifin selaku Ketua Umum PCM Sedati mengingatkan, agar Musycab IPM ini menghasilkan kader sebagai penerus Muhammadiyah.

Ia juga berpesan, agar menjaga kebersihan diri dari lingkungan sekitar mengingat wabah covid-19 yang sudah mulai merebak. "Saya juga mengapresiasi konsep panitia yang mengarahkan peserta sebelum masuk ruangan untuk cuci tangan terlebih dahulu" imbuhnya sekaligus membuka kegiatan Musycab.

Cuci tangan dengan sabun antiseptik sebelum masuk forum Musycab (Affan)
Cuci tangan dengan sabun antiseptik sebelum masuk forum Musycab (Affan)

Setelah dibuka, kegiatan dilanjutkan dengan kajian sesuai tema yang diisi oleh Ustad Yaqub Chamidi selaku narasumber dan juga Ketua Majelis Kader PCM Sedati.

Acara dihadiri oleh 29 peserta perwakilan 4 masjid dari total 7 masjid yang diundang beserta tamu undangan dari unsur PCM, PCA, PD IPM Sidoarjo, dan hadir pula dari PC IPM Krian yang turut membantu dan mengawal kegiatan.

Suasana Musycab berlangsung dengan sakral namun menyenangkan. Kesakralan terjadi saat prosesi sidang pleno yang kemudian menghasilkan sembilan anggota formatur yang masing-masing mewakili ranting/tiap perwakilan masjidnya.

Suasana menyenangkannya terjalin ketika kegiatan di selingi dengan ice breaking dan penggunaan batu sebagai alternatif palu sidang.

Sembilan Formatur Dalam Musycab

Setelah berproses dalam pleno IV, ditetapkan terbentuknya 9 formatur yang masing-masing mewakili ranting/masjid, diantaranya atas nama sebagai berikut:

1. Rizky, Yogi dan Kiki dari perwakilan Al-Islam Sedati Gede.

2. Adam, Affan dan Lusi dari perwakilan Nurul Falah Semampir.

3. Azriel, Azmi dan Rahma dari perwakilan Al-Muttaqin Sedati Gede.

Setelah formatur terbentuk, selanjutnya mereka diberikan forum bermusyawarah 2x5 menit untuk menentukan Ketua Umum dan Sekretaris Umum.

Sempat Deadlock Saat Pemilihan Ketua Umum

Ketika forum formatur berjalan, sempat diwarnai dengan hasil deadlock atau keputusan beku dimana terpilih dua nama kandidat ketua yang memiliki dua suara yang sama-sama kuat.

Mereka adalah Rizky dan Azriel dengan total masing-masing 4 suara disusul dengan Adam 1 suara. Melihat kondisi sepert itu, selanjutnya dilakukan voting atas dua nama yang sama kuatnya tersebut.

Alhasil, menghasilkan keputusan Rizky sebagai Ketua Umum dengan 6 suara dan Azriel sebagai Sekretaris Umum dengan 3 suara.

Perwakilan PD IPM Sidoarjo saat sambutan sekaligus menutup Musycab IPM (Affan)
Perwakilan PD IPM Sidoarjo saat sambutan sekaligus menutup Musycab IPM (Affan)

Mengusung Visi Menghidupkan Masjid

Kegiatan Musycab berlangsung dengan lancar dan sukses, dibarengi dengan titipan pesan yang menjadi simbol urgensi Musycab IPM Sedati ini yakni menghidupi kembali masjid-masjid Muhammadiyah di lingkungan Sedati.

Memaklumi akan hal itu, Rizky Hidayat selaku ketua terpilih membenarkan bahwa tugas besar dan peranan awal dari IPM Sedati nantinya adalah mengembalikan ghirah pemuda untuk aktif kembali ke masjid terlebih di masjid-masjid Muhammadiyah di Sedati. "generasi muda jangan hanya saat beribadah wajib saja ke masjidnya, namun mengadakan kegiatan-kegiatan yang sifatnya sosial keagamaan itu juga penting" imbuhnya.

Senada dengan visi tersebut, Gibran selaku perwakilan PD IPM Sidoarjo juga menambahkan pesan bahwa esensi dari teologi Al-Ma'un tidak hanya menjalankan perintah sholat semata namun juga peka terhadap sosial salah satunya hidup dan memakmurkan masjid dan lingkungan sekitarnya. (rh)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun