Dalam kehidupan sehari-hari, kita pernah dihadapkan pada pilihan besar yang melibatkan penggunaan sumber daya dan keputusan yang berdampak pada lingkungan sekitar. Di sinilah Analisis Biaya Manfaat, atau Cost Benefit Analysis (CBA), masuk sebagai alat penting untuk membantu kita membuat keputusan yang bijak.
Apa itu Analisis Biaya Manfaat?
Analisis biaya manfaat adalah suatu metode evaluasi yang digunakan untuk mengukur dan membandingkan manfaat yang diharapkan dengan biaya yang terkait dalam suatu proyek atau kebijakan. Sebagai contoh, bayangkan kita sebagai kepala daerah ingin memutuskan antara membangun jembatan baru atau memperbaiki jalan raya yang sudah ada. Nah, analisis biaya manfaat membantu kita melihat manfaat manakah yang lebih besar dari proyek-proyek tersebut dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkan. Â
Mengapa Analisis Biaya Manfaat Penting?
Kita tidak bisa membangun jembatan baru, memperbaiki jalan raya yang sudah ada, mengganti seluruh sistem transportasi, dan meluncurkan proyek besar lainnya secara bersamaan tanpa mempertimbangkan manfaat yang dihasilkan dan biaya yang dikeluarkan. Hal tersebut disebabkan karena kita memiliki sumber daya yang terbatas. Dengan menganalisis biaya dan manfaat dapat membantu kita memastikan bahwa setiap sumber daya yang digunakan untuk suatu proyek atau kebijakan memberikan nilai yang sepadan. Hal ini untuk menghindari pemborosan dan membuat keputusan yang bijak. Â Misalnya, jika membangun jembatan baru menghasilkan lebih banyak pendapatan atau menghemat waktu bagi banyak orang dan biayanya tidak terlalu besar, maka membangun jembatan baru adalah keputusan yang dapat dipilih oleh kepala daerah setempat.Â
Apa yang Bisa Kita Pelajari dari Analisis Biaya Manfaat?
- Pertama, analisis biaya manfaat membantu kita menghindari keputusan impulsif. Ketika kita dapat melihat semua biaya dan manfaat secara jelas, kita bisa membuat keputusan yang lebih bijak.
- Kedua, analisis biaya manfaat membantu kita memahami dampaknya. Bukan hanya soal biaya, analisis biaya manfaat juga bisa mempertimbangkan dampak sosial dan lingkungan. Jadi, kita dapat memastikan bahwa kebijakan atau proyek tidak hanya memberikan untung, tapi juga tidak merugikan banyak orang atau merusak lingkungan.
Bagaimana Tahapan dalam Melakukan Analisis Biaya Manfaat?
Bagi yang ingin melakukan analisis biaya manfaat sebelum melaksanakan proyek tertentu, berikut ini adalah langkah atau tahapan-tahapannya:Â
1. Â Membuat Kerangka Perencanaan
- Tentukan tujuan dari proyek atau kebijakan yang akan dievaluasi, dan pastikan bahwa tujuan tersebut dapat diukur dengan baik.
- Identifikasi penerima manfaat dengan mengenali siapa yang akan menerima manfaat dari proyek atau kebijakan tersebut.
2. Â Mengidentifikasi Biaya dan Manfaat
- Identifikasi semua biaya yang terkait dengan proyek atau kebijakan. Biaya-biaya yang pada umumnya dihitung dalam analisis biaya manfaat, yakni biaya langsung, biaya tidak langsung, biaya intangible, dan biaya peluang.
- Tentukan dan identifikasi semua manfaat yang mungkin dihasilkan oleh suatu proyek atau kebijakan tersebut. Manfaat yang harus dihitung dalam analisis biaya manfaat, yakni manfaat langsung, manfaat tidak langsung, manfaat intangible, dan manfaat kompetitif.
3. Â Menentukan Nilai untuk Setiap Biaya dan Manfaat
Tetapkan nilai kuantitatif untuk setiap biaya dan manfaat yang teridentifikasi. Dapat melibatkan estimasi biaya aktual atau penggunaan metode seperti analisis keuangan dan estimasi nilai ekonomis atau penggunaan metode seperti analisis dampak.
4. Â Membandingkan Hasil Perhitungan Analisis Biaya Manfaat
Setelah nilai telah ditetapkan untuk setiap biaya dan manfaat, langkah berikutnya adalah melakukan perhitungan dan perbandingan total keduanya. Jika total manfaat melebihi total biaya, maka proses pengambilan keputusan dapat dilanjutkan. Namun, jika total biaya justru lebih besar dari total manfaat, maka kita perlu mempertimbangkan keputusan yang akan diambil.
Contoh Kasus Perhitungan Analisis Biaya Manfaat
Pemerintah setempat ingin membangun pelabuhan internasional di Provinsi B yang direncanakan selesai 3 tahun. Proyek tersebut telah ditetapkan alokasi dana selama 3 tahun dengan total biaya kontruksi sebesar Rp120 miliar, dengan rincian alokasi biaya sebagai berikut:
2012 : Rp20 miliar
2013 : Rp70 miliar
2014 : Rp30 miliar
Pelabuhan internasional tersebut dapat beroperasi pada tahun 2015. Dengan adanya pelabuhan tersebut, pemerintah memperkirakan akan memperoleh pendapatan dari operasional pelabuhan tersebut sebesar Rp22 miliar per tahun. Asumsi discount rate 2012-2014 tetap sebesar 3% dan growth rate sebesar 0,5%.Â
Dari data di atas, apakah proyek pembangunan pelabuhan tersebut dapat diterima?
(Dalam Analisis Biaya Manfaat, salah satunya dapat menggunakan perhitungan Net Present Value)
1. Â Perhitungan PV pengeluaran dengan discount rate 3%
PV = FV (PV, i, n)
FV = Future Value
PV = Present Value
i    = Rate
n   = Number of Period
2020 : PV = 20 miliar x 0,97087 = 19,42 miliar
2021  : PV = 70 miliar x  0,9426  = 65,98 miliar
2022 : PV = 30 miliar x  0,91542 = 27,45 miliar
Total PV pengeluaran           = 112,85 miliar
2.  Perhitungan PV pendapatan dengan discount rate 3% dan growth rate 0,5%
PV = PMT / (i-g)
PV = Present Value
PMT = Periodic Payment
i =Â Discount Rate
g = Growth Rate
PV = 22 miliar / (3%-0,5%)
    = 880 miliar
3. Â Perhitungan NPV
Kriteria kelayakan pada metode NPV adalah:
- NPV > 0 maka layak untuk dilaksanakanÂ
- NPV < 0 maka tidak layak untuk dilaksanakan
 NPV = 880 miliar - 112,85 miliar
      = 767,5 miliar (di atas 0)
4. Â Kesimpulan
Hal ini menunjukan bahwa manfaat yang diterima dan dirasakan dari adanya pelabuhan internasional di Provinsi B lebih besar dari pada biaya yang dikeluarkan karena hasil perhitungan NPV > 0, sehingga pengembangan pelabuhan internasional di Provinsi B layak untuk dilaksanakan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H