Mohon tunggu...
Rizky PratamaPutra
Rizky PratamaPutra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Tertarik dengan hal otomotif dan ilmu bisnis

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Metode Langkah Pembuatan Anggaran Variabel

2 Juni 2024   09:25 Diperbarui: 2 Juni 2024   09:44 243
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Anggaran variabel adalah jenis anggaran yang bersifat fleksibel dan dapat berubah-ubah tergantung pada tingkat produksi atau aktivitas perusahaan. Biaya variabel adalah biaya yang berubah sebanding dengan tingkat produksi atau penjualan suatu barang atau jasa.

Contoh biaya variabel dalam sebuah perusahaan mungkin termasuk bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, biaya produksi, dan biaya pemasaran yang berkaitan dengan penjualan produk. Ketika produksi atau penjualan meningkat, biaya variabel juga akan meningkat sesuai dengan tingkat produksi yang lebih tinggi.

Anggaran variabel biasanya digunakan dalam perencanaan dan pengendalian operasional perusahaan karena memberikan fleksibilitas dalam mengatur biaya tergantung pada situasi atau kondisi bisnis yang berubah-ubah. Dengan memperhitungkan anggaran variabel, perusahaan dapat merencanakan pengeluaran yang lebih tepat dan efisien sesuai dengan tingkat aktivitas atau produksi yang ada.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penyusunan anggaran variabel, agar dalam penetapan biaya ini dapat berlaku tepat yaitu : 

a. Biaya yang terkait dengan output dan aktivitas bisnis

b. Memilih satuan dasar kegiatan yang tepat, juga disebut satuan dasar kegiatan, yang secara jelas menunjukkan tingkat keluaran atau kegiatan.

c. Metode untuk menganalisis masing-masing elemen biaya untuk menentukan jumlah elemen tetap dan variabel.

d. Menjalankan ide anggaran variabel.

 Faktor-faktor yang mempengaruhi penyusunan anggaran variable budget adalah:


1. Biaya upah tenaga kerja langsung, yang banyak dipengaruhi oleh sistem pembayaran upah yang berlaku di perusahaan.


2.Untuk biaya upah (gaji) tenaga kerja tidak langsung, banyak dipengaruhi oleh sistem pembayaran upah yang berlaku di perusahaan:
a. Apabila perusahaan memakai sistem upah menurut waktu, maka upah tenaga kerja langsung tersebut merupakan biaya tetap (fixed cost), karena besar kecilnya tidak dipengaruhi oleh aktifitas perusahaan.
b. Apabila perusahaan memakai sistem upah menurut unit hasil (output), maka upah tenaga kerja tidak langsung tersebut merupakan biaya variabel (variable cost), karena besar kecilnya tergantung pada aktifitas perusahaan, yang dinyatakan dalam bentuk unit hasil (output).
c. Apabila perusahaan menggunakan sistem upah insentif, maka upah kerja tidak langsung tersebut merupakan biaya semi-variabel, karena sebagian dari upah tersebut mempunyai sifat tetap (unsur tetap), dan sebagian lagi berupa insentif mempunyai sifat variabel (unsur variabel).


3.Untuk biaya bahan baku dipengaruhi oleh:
a. Teknologi proses produksi yang dimiliki dan dipakai oleh perusahaan.
b. Sifat atau tingkah laku biaya bahan baku tersebut, dalam kaitannya dengan teknologi proses produksi yang dimiliki perusahaan.
c.Kondisi mesin-mesin dan peralatan yang dimiliki oleh perusahaan. 

4.Untuk biaya pemeliharaan aktiva tetap (gedung, mesin, alat- alat, dan sebagainya) banyak dipengaruhi oleh:
a.Kondisi aktiva tetap yang bersangkutan ditinjau dari sudut teknologis.
b.Kondisi aktiva tetap yang bersangkutan ditinjau dari sudut umur pemakaiannya. 

5.Untuk biaya listrik, banyak dipengaruhi oleh:
a.Peraturan yang berlaku dan dikeluarkan oleh PL.N.
b.Kebutuhan tenaga listrik dari masing-masing mesin dan peralatan yang dimiliki perusahaan.

Perhitungan variabilitas biaya (secara total) akan menghasilkan dua kelompok biaya, yakni kelompok biaya tetap persatuan waktu dan kelompok biaya variabel persatuan dasar kegiatan. Biaya-biaya yang bersifat murni variabel tentu saja sama sekali tidak memiliki unsur biaya tetap persatuan waktu. Sebaliknya biaya-biaya yang betul-betul tetap tidak mengandung unsur biaya variabel persatuan dasar kegiatan. Apabila biaya-biaya yang murni bersifat variabel maupun yang bersifat tetap telah ditunjukkan, maka biaya-biaya lain dapat diperlakukan sebagai biaya semi variabel. Setiap biaya yang bersifat semi variabel harus dianalisis untuk ditentukan komponen- komponen tetapdan variabelnya. Pada pembahasan terdahulu telah dijelaskan bahwa bahan mentah langsung dan upah tenaga kerja langsung merupakan unsur variabel murni, gaji karyawan adalah merupakan unsur biaya tetap, tapi unsur biaya tenaga kerja tak langsung termasuk unsur biaya semi variabel, sehingga diperlukan analisis selanjutnya. Dalam hal ini salah satu diantara ketiga metoda berikut ini dapat dipergunakan. Metode metode tersebut adalah sebagai berikut :

1. Metode berdasarkan perkiraan langsung. 

Secara umum dapat disebutkan beberapa keadaan dimana perkiraan langsung ini layak digunakan, yakni 

a. Suatu bagian baru saja didirikan, sehingga data historis biaya dibagian tersebut tidak tersedia atau tidak memadai. 

b. Dilakukannya kegiatan yang tidak rutin, yang dapat menimbulkan biaya yang cukup besar pada perusahaan, umpamanya pengaturan kembali peralatan pabrik. 

c. Mulai dipakainya mesin baru, sehingga perusahaan bekerja dengan kapasitas baru. Kemungkinan pula akibatnya biaya produksi berubah juga, dan pola biaya historis tidak cocok lagi untuk estimasi biaya dimasa mendatang.

d. Terjadi perubahan pada metode produksi. Akibatnya kemungkinan pola biaya berubah pula. 

e. Terjadi perubahan-perubahan kebijaksanaan manajemen yang mungkin dapat mempengaruhi pola biaya. 

2. Metode titik tertinggi dan titik terendah. 

Cara ini cenderung bersifat kuantitatif yang berdasarkan pada perhitungan tingkat biaya (budget) pada dua macam tingkat kegiatan tertentu. Sebagai contoh ; biaya tenaga kerja tak langsung, dimana biaya bersifat semi variabel yaitu ada unsur biaya tetap dan unsur biaya variabel, masing-masing Rp 4.000.000/bulan dan Rp 2.000/satuan out put. Satuan out put dipakai sebagai satuan dasar kegiatan. \Relevan range yang dipakai sebagai batas tertinggi dan terrendah, berkisar antara 9.000 sampai dengan 12.000 out put. Dengan memakai 9.000 sebagai titik terendah dan 12.000 sebagai titik tertinggi, unsur tetap dan variabel biaya inidapat dihitung dengan langkah sebagai berikut : (bila diperkirakan bahwa pada titik tertinggi biaya tenaga kerja tak langsung sebesar Rp 28 juta dan pada titik terendah Rp 22 juta).

3. Metode Korelasi 

Metode ini menggunakan salah satu alat analisis statistik. Sebagai kebalikany dari metode titik tertinggi dan titik terendah, metode korelasi lebih menitik beratkan pada data historis, metode korelasi dapat disajikan dalam dua cara yaitu :  

a. Cara Grafis

b Cara Matematis

Sumber : 

https://www.collegesidekick.com/study-docs/7682135

https://www.collegesidekick.com/study-docs/2403651

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun