Mohon tunggu...
Rizky AdiFirmansyah
Rizky AdiFirmansyah Mohon Tunggu... Akuntan - Mahasiswa Universitas Mercu Buana

55522120038 - Magister Akuntansi - Fakultas Ekonomi dan Bisnis - Dosen Pengampu : Apollo, Prof.Dr, M.Si.AK - Pajak Internasional/Pemeriksaan Pajak

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Aplikasi Python Progreamming Pada Audit Sektor Usaha Jasa Kontruksi

19 Juni 2024   11:31 Diperbarui: 19 Juni 2024   11:35 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bahasa Pemrograman adalah tool yang wajib dikuasai oleh programmer. Bahasa program atau pemrograman sendiri adalah sekumpulan instruksi yang diberikan kepada komputer agar bisa melakukan tugas- tugas tertentu dalam menyelesaikan sebuah masalah. Ada banyak bahasa pemrograman, salah satunya adalah Python. 

Dalam beberapa tahun terakhir, Python menjadi bahasa pemrrograman yang paling populer digunakan di berbagai belahan dunia. Ia bisa digunakan untuk berbagai kebutuhan mulai dari machine learning, pengujian perangkat lunak, sampai website. 

Python merupakan bahasa pemrograman komputer yang biasa dipakai untuk membangun situs, software / aplikasi, mengotomatiskan tugas dan melakukan analisis data. Bahasa pemrograman ini termasuk bahasa tujuan umum, artinya ia bisa digunakan untuk membuat berbagai program berbeda, bukan khusus untuk masalah tertentu saja. 

Karena sifatnya yang serba guna dan mudah digunakan, ia menjadi bahasa pemrograman yang paling banyak digunakan, terutama untuk mereka yang masih pemula. Berdasarkan survey pengembang stack overflow tahun 2022, python menjadi bahasa pemrograman terpopuler keempat. 

Sebanyak hampir 50% dari responden mengatakan bahwa mereka menggunakan hampir setengah dari waktu kerja mereka dengan menggunakan bahasa pemrograman ini. Nama Python sendiri berasal dari Monty Python. 

Ketika Guido van Rossum membuatnya, dia juga sedang membaca skrip sirkus terbang Monty Python BBC. Menurutnya nama itu singkat dan sedikit misterius. Karena itulah, sang kreator memilih menggunakan nama tersebut untuk bahasa pemrograman yang dibuatnya itu.

Contoh Penggunaan Python

Python biasa dipakai dalam pengembangan situs dan perangkat lunak, membuat analisis data, visualisasi dana dan otomatisasi tugas. Karena sifatnya yang relatif mudah dipelajari, bahasa pemrograman ini digunakan secara luas oleh non - programer seperti ilmuwan dan akuntan untuk melakukan tugas harian mereka. Misalnya, dalam mengatur keuangan.

data Analisis dan Machine Learning

Python telah menjadi andalan dalam ilmu data. Bahasa pemrograman ini memungkinkan analisis data untk melakukan perhitungan statistik yang rumit, membuat visualisasi data serta algoritma machine learning. Ia juga bisa digunakan untuk memanipulasi, menganalisis data, dan menyelesaikan berbagai tugas lain terkait data. Selain itu, ia bisa membantu membangun berbagai visualisasi data yang berbeda. Misalnya, grafik garis dan batang, diagram lingkaran, histogram, dan lain sebagainya. 

Pengembangan Web (Wen Development)

Python juga sering digunakan untuk mengembangkan back - end sebuah situs atau aplikasi (bagian yang tidak dilihat oleh pengguna). Perannya dalam pengembangan web termasuk pengiriman data dari dan ke server, memproses data dan berkomunikasi dengan server, peruteran URL serta memastikan keamanan situs. Selain itu, ia juga menawarkan beberapa framework untuk pengembangan web seperti flask dan Django.

Otomatisasi Tugas

Jika kamu bosan melakukan tugas yang berulang, kamu bisa mengefesienkan waktu dengan Python. Penulisasn kode yang digunakan untuk membangun proses otomatisasi ini disebut dengan scripting. Dalam dunia coding, otomatisasi ini bisa digunakan untuk memeriksa kesalahan di banyak file sekaligus, mengonversi file, menjalankan matematika sederhana, serta menghapus duplikat dalam data. 

Bahasa pemrograman ini bahkan bisa digunakan oleh pemula untuk mengotomatiskan tugas- tugas sederhana di komputer, misalnya mengganti nama file, mencari atau mengunduh konten online hingga mengirimkan email atau pesan dengan interval waktu yang diinginkan.

Menyelesaikan Berbagai Tugas Harian

Python tidak hanya milik para programer dan data scientist saja. Mempelajarinya bisa memberikan peluang baru bagi profesi lain. Beberapa tugas yang bisa kamu otomatisasi dengan bahasa pemrograman ini antara lain :

1. Memantau pasar saham atau harga kripto.

2. Mengirimi dirimu sendiri pesan pengingat untuk membawa payung setiap kali hujan.

3. Memperbarui daftar belanjaan bahan makanan di rumah.

4. Mengganti nama file dalam jumlah banyak.

5. Mengubah file teks menjadi spreadsheet dan masih banyak lagi.

Audit

H.R. Daeng Naja berpandangan yang dimaksud dengan pemeriksaan atau audit adalah suatu proses penilaian dalam arti yang luas terhadap data dan faktual untuk menilai kesesuaian, keamanan, dan kewajaran secara independen.

Berikut 8 Langkah pelaksanaan audit :

1. Menyusun Kerangka Perencanaan Audit, Perencanaan audit disesuakan dengan tujuan penugasan. Di mana langkah - langkah perencanaan ini dituangkan di dalam kertas kerja yang berisi :

a. Tujuan penugasan auditor.

b. Ruang lingkup penugasan auditor.

c. Materi uji kepatuhan dalam korelasinya dengan peraturan perundang - undangan terkait.

d. Klasifikasi manajerial dan pembagian tugas.

e. Anggran biaya dan sarana - prasarana pelaksanaan.

f. Jadwal kerja.

2. Menyusun Ruang Lingkup Pekerjaan Audit, ruang lingkup ini disusun dalam kertas kerja sesuai permintaan yang dikehendaki oleh auditee dan telah dituangkan dalam surat penugasan.

3. Mengumpulkan Peraturan Perundan - Undangan, bagian ini sangat penting, sebab pada saat melakukan audit, peraturan yang digunakan disesuaikan dengan penugasanya, jika melakukan pengauditan pada sektor kontruksi, maka aturan - aturan yang dipakai juga harus clear mengenai hal tersebut. Semua peraturan yang terkumpul, divalidasi dan diklasifikasikan sesuai dengan hierarki peraturan perundang - undangan di Indonesia sebagaimana yang diatur dalam UU 12/2011.

4. Menentukan Materi Audit, pada tahap ini dilakukan audit hukum dengan mengumpulkan objek, baik berupa dokumen maupun observasi yang nantinya akan dilakukan analisis, guna diuji kepatuhanya atas undang - undang yang berlaku dan berkenaan dengan penugasanya.

5. Membentuk Tim Kerja Audit, dalam membentuk tim kerja audit dilakukan klasifikasi manajerial tim kerja legal audit. Tim kerja ini disiapkan dengan pengalaman dan pengetahuan yang dibutuhkan dalam penugasan. Adapun dilakukan pembagian tugas masing - masing personil serta persiapan sarana - prasarana.

6. Menentukan Jadwal kerja Audit, Jadwal kerja akan masuk dalm kerangka perenacanaan audit. Semakin rumit, tentu saja akan semakin lama dan biaya yang dibutuhkan akan semakin besar.

7. Menentukan Anggaran Biaya Pelaksanaan Audit, Anggaran biaya pelaksanaan audit bisa sangat bervariasi sesuai dengan penugasanya, ruang lingkup pekerjaanya, dan alokasi sumber dayanya.

8. Menyusun Kertas Kerja untuk Pelaksanaan Audit, kertas kerja atau laporan hasil audit disusun secara sistematis sebagai berikut :

a. Pendahuluan.

b. Tujuan Penugasan Audit.

c. Identitas Auditor dan susunan tim kerja.

d. Identitas penerima laporan hasil audit.

e. Identitas Auditee.

f. Dasar penunjukan sebagai auditor.

g. Tujuan penugasan audit.

h. Materi audit.

i. Ringkasan kerja auditor.

j. Asumsi dan kualifikasi.

k. Ringkasan ekskutif.

l. Hasil audit.

m. Pendapat.

n. Penutup.

Usaha Jasa Kontruksi

Usaha jasa kontruksi menjadi salah satu bidang yang dikenakan pajak final PPh 4 (2). Jasa konstruksi adalah layanan konsultasi atau jasa sehubungan dengan kegiatan konstruksi seperti perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan suatu kegiatan konstruksi. Kegiatan konstruksi itu untuk membentuk suatu bangunan atau bentuk fisik lain, yang pemanfaatanya menyangkut kepentingan dan keselamatan masyarakat pengguna bangunan tersebut. 

Sedangkan usaha jasa konstruksi artinya penyedia usahayang menjalankan jasa - jasa atas konstruksi. Karena dinilai sebagai salah satu pilihan usaha yang menjanjikan, banyak perusahaan yang memilih bergerak di bidang usaha jasa konstruksi. Sama seperti bidang usaha lainya, dilihat dari sisi perpajakan, usaha jasa kontruksi ini dapat dikenakan pajak penghasilan final sesuai tarif PPh final Pasal 4 ayat 2 jasa kontruksi. 

Hal ini sesuai dengan ketentuan dalam pasal 4 ayat 2 undang - undang no. 36 Tahun 2008 tentang Pajak Penghasilan (UU PPh).

Kategori Usaha Dikenakan PPh Pasal 4 Ayat 2 Jasa Kontruksi.

PPh pasal 4 ayat 2 adalah pemotongan atas penghasilan yang dibayarkan sehubungan jasa tertentu dan sumber tertentu. Jasa dan sumber tertentu yang dikenakan PPh pasal 4 ayat 2 tersebut di antaranya : 

1. Jasa Konstruksi.

2. Sewa Tanah / Bangunan.

3. Pengalihan hak atas tanah / bangunan.

4. Hadiah unidan, dan lainya.

Lalu kategori atau jenis usaha jasa kontruksi yang dikenakan PPh final pasal 4 ayat 2 di antaranya :

A. Jasa Perencanaan dan Pengawasan Konstruksi.

Jasa perencanaan konstruksi adalah pemberian jasa oleh orang pribadi atau badan (ahli profesional) di bidang perencanaan jasa kontruksi yang mampu membuat pekerjaan dalam bentuk dokumen perencanaan bangunan fisik. 

Sedangkan jasa pengawasan konstrruksi adalah pemberian jasa oleh orang pribadi atau badan (ahli profesional) di bidang pengawasan jasa kontruksi yang mampu melakukan aktivitas pengawasan sejak awal hingga selesai dari pelaksaan pekerjaan konstruksi, termasuk jasa penialai. Contoh jasa perencanaan dan pengawasan konstruksi adalah sebagai berikut :

1. Jasa desain arsitektur.

2. Jasa desain interior.

3. Jasa desain enginering.

4. Jasa penilai perawatan dan kelayakan bangunan gedung.

5. Jasa Survei.

6. Perencanaan tata kota / wilayah.

7. Jasa pembuatan peta.

8. Jasa pengujian.

9. Jasa Inspeksi Teknis.

10. Konsultasi lingkungan dan manajemen proyek.

Syarat menjadi perencana dan pengawas konstruksi setidaknya harus memenuhi kualifikasi usaha untuk permohonan baru, perubahan, peningkatan atau perpanjangan sertifikat Badan Usaha (SBU). SBU ini meliputi persyaratan tenaga kerja, kekayaan bersih dan pengalaman kerja. 

Kualifikasi usaha jasa perencanaan dan pengawan konstruksi ini terdiri dari beberapa tingkatan kualifikasi. Kualifikasi pada usaha jasa konstruksi ini akan menentukan besarnya nilai tender serta kemampuan perusahaan untuk mengerjakan proyek. Beberapa kualifikasi usaha jasa perencanaan dan pengawasan konstruksi tersebut di antaranya : 

1. Kualifikasi Kecil K1.

Memenuhi Persayaratn tenaga kerja / tenaga ahli yang bersertifikat SKA (Sertifikat keahlian) ahli muda sebagai penanggung jawab klasifikasi (PJK).

Memenuhi kekayaan bersih paling sedikit Rp 50 Juta.

2. Kualifikasi Kecil K2.

Memenuhi persyaratan tenaga kerja / tenaga ahli bersertifikat SKA ahli muda sebagai PJK.

Memenuhi pesyaratan kekayaan bersih paling sedikit Rp 100 juta.

Memenuhi persyaratan pengalan pekerjaan konsultasi kualifikasi K1 selama 4 tahun terakhir dengan total nilai kumulatif pekerjaan Rp 500 juta untuk setiap subsklasifikasi yang dimiliki.

3. Kualifikasi Menengah M1.

Memenuhi persyaratan tenaga kerja / tenaga ahli pada setiap sub klasifikasi usaha yang diajukan dengan tenaga ahli yang dimiliki bersertifikat SKA ahli madya dan bisa merangkap untuk maksimum 2 subsklasifikasi dengan tenaga ahli tersebut merangkap JT atau sebagai PJK.

Memenuhi persayaratan kekayaan bersih paling sedikit Rp 150 juta.

Memiliki pengalaman kerja melaksanakan sub kualifikasi K2 dengan total nilai kumulatif paling sedikit Rp 750 juta dalam kurun 10 Tahun atau Rp 750 juta bagi badan usaha dari pengalaman PJT / PJK. 

4. Kualifikasi Menegah M2.

Memenuhi persyaratan memiliki tenaga ahli bersertifikat SKA ahli madya 1 orang yang berbeda sebagai PJT dan 1 orang sebagai PJK untuk setiap klasifikasi.

Memenuhi persyaratan kekayaan bersih paling sedikit Rp 300 juta.

Memenuhi persyaratan pengalaman kerja melaksanakan pekerjaan subkualifikasi M1 dengan nilai total komulatif perolehan paling sedikit Rp 1,5 miliar dalam 10 tahun.

5. Kualifikasi Besar B.

Memenuhi syarat tenaga kerja / ahli bersertifikat SKA ahli madya dan bisa merangkap untuk maksimal 2 subkualifikasi, serta tenaga ahli 1 orang yang berbeda sebagai PJT dan 1 orang sebagai PJK untuk setiap kualifikasi.

memenuhi persyaratan memiliki kekayaan bersih paling sedikit Rp 500 juta.

Memenuhi persyaratan pengalaman kerja pelaksanaan pekerjaan subkualifikasi M2 dengan nilai komulatif paling sedikit Rp 2,5 miliar dalam kurun 10 tahun.

B. Jasa Pelaksana Konstruksi

Jasa pelaksana konstruksi adalah pemberian jasa oleh orang pribadi atau badan (ahli profesional) di bidang pelaksanaan jasa konstruksi yang mampu melaksanakan kegiatanya untuk merealisasikan suatu hasil perencanaan menjadi bangunan atau bentuk fisik lain, termasuk di dalamnya pekerjaan kontruksi yang terintegrasi.

Aplikasi Python Progreaming Pada Audit Sektor Usaha Jasa Kontruksi

melihat peran Python yang sangat fleksibel dan sangat berguna, penggunaan Python progreamming tentu akan sangat mempermudah dan membantu pelaksanaan audit pada usaha jasa kontruksi, karena apa, dengan fungsi python yang sangat beragam tadi, audit di bidang kontruksi akan lebih efisien dan efektif. 

Bagaimana caranya? dengan membuat semacam software deteksi kecurangan jika memungkinkan. hal tersebut akan sangat membantu dalam membedakan data - data yang valid atau tidak.

Sekian dari saya, terimakasih dan maaf jika banyak kekurangan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun